Untuk harga alat hasil buatan Juyono juga cukup beragam.
"Saya buka dari jam 08.00 sampai 17.00 sore, ia menggarap pesanan sendirian," imbuhnya.
Selain Djuyono, selepas menikah adiknya juga membuka usaha serupa memilih di Gunungpati. Di sana pun usaha pande besi tetap dilestarikan oleh sang adik.
"Setelah menikah adik saya memilih buka di sana. Dulunya dia juga pandai besi di sini," katanya.
Baca Juga:Pemberani! Komunitas Ini Buru Hantu Hingga Amerika
Selain adiknya, anak Djuyono juga berminat untuk meneruskan usaha pande besi yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Ia berharap, keahlian pande besi tak akan hilang. Menurutnya, pande besi adalah warisan leluhur.
"Alhamdulillah anak saya juga ikut jejak saya sebagai pande besi," katanya.
Kontributor : Dafi Yusuf