Kabupaten Banyumas Rawan Bencana, AnggaranRp4,3 Miliar Disiapkan

Selain anggaran, antisipasi bencana di Banyumas juga didukung oleh 1000 personel gabungan yang siap siaga

Budi Arista Romadhoni
Senin, 26 Oktober 2020 | 10:31 WIB
Kabupaten Banyumas Rawan Bencana, AnggaranRp4,3 Miliar Disiapkan
Bupati Banyumas bersama Forkompinda memeriksa kesiapan alat saat apel siaga bencana di lapangan Makodim 0701 Banyumas, Senin (26/10/2020). (Suara.com/Anang Firmansyah)

SuaraJawaTengah.id - Memasuki musim hujan, tim relawan gabungan dari BPBD, Kodim 0701, Polresta dan Tagana Kabupaten Banyumas menyiagakan personel sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi bencana. Personel tersebut disiapkan di Kodim 0701 Banyumas, Senin (26/10/2020).

Bupati Banyumas Achmad Husein menjelaskan berdasarkan prediksi yang diterima satu minggu kedepan akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Kita harus siapkan titik-titik rawan dan masyarakat agar bisa mengantisipasi banjir, longsor dan angin ribut," katanya, Senin (26/10/2020).

Selain personel, Husein juga meminta agar peralatan seperti alat berat dan gergaji mesin diperiksa betul untuk memastikan dapat berjalan dengan baik.

Baca Juga:Ridwan Kamil Tunggangi Motor dari Jabar ke Banyumas, Wah Ada Apa?

"Bencana itu kan terulang. Daerahnya juga itu-itu saja. Memang sudah ada langkah yang diambil sifatnya permanen  seperti normalisasi sungai, bikin parapet. Tapi itu kan panjang butuh dana yang sangat besar," jelasnya.

Dengan adanya upaya permanen yang telah dilakukan sebagian, Husein mengklaim bencana sudah berkurang. Tidak seperti 5 atau 10 tahun lalu.

"Sebetulnya, mulai dari sekarang sudah dapat kita ketahui daerah yang akan terjadi banjir. Yang belum di normalisasi, terus yang ada tebing-tebing belum dibeton masih akan ada banjir," ujarnya.

Pihaknya memetakan, sedikitnya ada 11 kecamatan yang rawan bencana. Ia juga mengantisipasi tempat pengungsian yang berbeda pada tahun sebelumnya karena harus menerapkan protokol kesehatan.

"Itu di lapangan nanti ya, artinya kita sama-sama tahu saja. Penggunaan masker ini sama vital. Yang diprediksi terjadi longsor itu kan di daerah Kecamatan Pekuncen, Tambak, dan Kedungbanteng. Ada 11 kecamatan," terangnya.

Baca Juga:Misteri Ular Naga, Menjadi Daya Tarik Berwisata di Air Terjun Sumuran

Sedangkan daerah rawan banjir menurutnya terdapat di tujuh kecamatan. Seperti Kecamatan Sumpiuh, Tambak, Kemranjen, Rawalo dan Purwokerto Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini