SuaraJawaTengah.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo menggelar debat publik Pilkada 2020 dengan dua pasangan cawali-cawawali, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo), Rabu (4/11/2020) malam.
Banyak hal yang sudah diperbincangkan dalam debat pertama ini, mulai permasalahan visi misi calon, covid-19, sanitasi, pencemaran lingkungan, transportasi, hingga narkoba.
Dalam sesi akhir, pasangan calon nomor urut 02 diwakili oleh Bagyo Wahyono mengatakan bahwa Bajo berjuang untuk rakyat.
"Bajo bukan siapa2, bukan orang pinter, tidak punya dana, tapi punya saudara banyak. Artinya untuk semua masyarakat," ujar Bagyo.
Baca Juga:Ditinggal Bagyo Debat dengan Gibran, Istri: Bapak Ndak Grogi, Kami Degdegan
Selain itu, Bagyo juga mengatakan hanya memiliki hati. Tapi ia meyakinkan masyarakat bahwa Bajo berasal dari rakyat kecil dan akan memulai perubahan dari kecil.
"Kami akan ngewongke wong solo," katanya.
Sementara itu, pasangan nomor urut 01 yang diwakili Teguh Prakosa mengatakan bahwa jika Tuhan mengizinkan dan rakyat memberi amanah, visi misi mereka akan diimplementasikan.
"Meski demikian, kami tidak bisa bergerak sendiri, kami butuh stakeholder untuk bahu membahu menangani corona agar cepat selesai," ucapnya.
Kemudian, Gibran yang berdiri di samping Teguh juga ikut menambahkan bahwa pasangannya akan menjadikan Kota Solo menjadi tangguh, gesit, kreatif, sejahtera, dan modern.
Baca Juga:Pendidikan, Paslon Bajo Siap Menyediakan Alat Komunikasi untuk Siswa
"Maka ayo bapak, ibu, pemuda-pemudi, datang ke TPS tanggal 9 desember dan pilih Gibran. Saya yakin Solo bisa bangkit dari covid dan kita yakin solo dan Indonesia bisa bangkit dari covid," tambah putera presiden Indonesia itu.
(AA)