Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Ribuan Warga di 4 Kabupaten Dievakuasi

Warga paling banyak dievakuasi akibat aktivitas Gunung Merapi ada di Kabupaten Magelang sebanyak 835 orang

Bangun Santoso
Kamis, 12 November 2020 | 08:06 WIB
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Ribuan Warga di 4 Kabupaten Dievakuasi
Sejumlah warga di Dukuh Stabelan RT 004 RW 005, Desa Tlogolele, Kecamatan, Selo, Kabupaten Boyolali, masih beraktivitas seperti biasa, Selasa (10/11/2020). (Suara.com/RS Prabowo)

SuaraJawaTengah.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sudah lebih dari seribu warga telah dievakuasi ke lokasi yang dinilai aman akibat meningkatnya aktivitas Gunung Merapi. Total ada 1.294 warga di empat kabupaten telah dievakuasi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebut, ribuan warga yang dievakuasi itu berasal dari empat kabupaten di sekitar Gunung Merapi yakni Kabupaten Boyolali, Magelang, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (Yogyakarta).

“Mereka yang dievakuasi sebagian besar merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui,” kata Raditya, Kamis (12/11/2020).

Warga paling banyak dievakuasi ada di Kabupaten Magelang dengan total 835 warga, Sleman 203 warga, Boyolali 133 warga, dan Klaten 123 warga. Mereka tersebar di tempat evakuasi sementara (TES) dan tempat evakuasi akhir (TEA).

Baca Juga:Waspada Erupsi Merapi, Basarnas Yogyakarta Siap Personel dan Alut di Sleman

Raditya menjamin kebutuhan makan dan minum para warga terpenuhi. Para sukarelawan di lokasi evakuasi terus membantu untuk menyediakan kebutuhan pokok seperti sayuran, kemudian memasak makanan di dapur umum atau pun di mobil dapur lapangan.

Pos pendukung di tempat penampungan juga selalu siap untuk memberikan pelayanan seperti pos kesehatan yang siaga 24 jam.

"Pihak pemerintah desa menyiapkan tidak hanya tempat, tetapi tenaga serta pelayanan kepada para warga yang harus dievakuasi. Ini menjadi bukti kuatnya sister village dalam konteks kebencanaan, warga dari suatu desa membantu warga desa lainnya," ujar dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kata Raditya, terus membantu pemerintah desa, kabupaten maupun provinsi untuk memenuhi kebutuhan warga.

Dalam upaya kesiapsiagaan maupun penanganan darurat, empat pemerintah daerah di tingkat kabupaten tersebut telah menetapkan status keadaan darurat, baik siaga maupun tanggap darurat.

Baca Juga:Antisipasi Erupsi Gunung Merapi Candi Borobudur Ditutup

Status tersebut akan mempermudah BPBD dalam aksesibilitas sumber daya, maupun akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasi tanggap darurat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini