Penelusuran terkait klaim tersebut tidak ditemukan satupun bukti ilmiah yang mendukungnya. Klaim ini sama seperti klaim bahwa doa Qunut bisa menghindarkan orang tertular virus corona. Sama juga dengan klaim seperti berwudhu mencegah seseorang tertular Covid-19. Klaim-klaim itu hingga kini belum terbukti secara ilmiah.
Sementara itu, hasil riset yang dilakukan peneliti dari Universitas Padjajaran Bandung, Uus Rustiman dan Titin Nurhayati dalam Jurnal Al-Ibanah Volume 05 No. 02, menyebutkan Nabi Muhammad SAW melakukan tiga pendekatan dalam penanganan wabah yang pernah terjadi pada zamannya. Pendekatan itu meliputi preventif, kuratif, dan spiritual persuasif.

Pendekatan itu disampaikan dalam riset bertajuk “Naskah Kuno Arab Ath Thibbun Nabawi; Model Kebijakan Rasulullah SAW dalam Ikhtiar Menghadapi Wabah Karya Imam Adz Dzahabi Abad Ke-13.” Dalam riset tersebut disebutkan pendekatan preventif dilakukan dengan metode yang sama seperti yang dilakukan pemerintah hari ini. Misalnya dengan melakukan social distancing, physical distancing, lockdown, self isolation, dan stay at home.
“Rasulullah juga menganjurkan untuk isolasi bagi yang sedang sakit dengan yang sehat agar penyakit yang dialaminya tidak menular kepada yang lain,” tulis Uus Rustiman.
Baca Juga:Ratusan Cerpelai Kabur Terinfeksi Corona dan Berita Hits Health Lainnya
Berikutnya pendekatan kuratif. Nabi Muhammad SAW berulang kali menyebutkan seseorang yang sakit dianjurkan mengonsumsi madu dan kurma. Namun, terkait Covid-19, kemanjuran keduanya mesti harus melalui sejumlah tahapan uji sebagaimana lazimnya obat dibuat.
Uus dan Titin menyebutkan pendekatan ketiga yang dipakai Nabi Muhammad SAW adalah pendekatan spiritual persuasif. Secara praktik, pendekatan menganjurkan umat untuk memperbanyak ibadah, zikir, dan doa kepada Allah SWT.
Pendekatan Satgas Covid-19 Nasional
Ketiga pendekatan ini sebetulnya sama seperti pendekatan yang dipakai Satgas Penanganan Covid-19. Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, pada berbagai kesempatan berulang kali mengajak masyarakat wajib iman, aman, dan imun. Iman dilakukan dengan beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Lalu, imun dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan minum vitamin.
Terakhir, aman dilakukan dengan disiplin melakukan protokol kesehatan 3M. Protokol ini meliputi memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Selain itu, masyarakat juga diwajibkan sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama 20 detik.
Baca Juga:PB IDI Sarankan Pemerintah Hapus Cuti Bersama Akhir Tahun, Ini Alasannya

Tak hanya itu, prosesi ruqyah yang dilakukan dengan meniup udara dengan sedikit percikan ludah justru berpotensi menularkan virus corona. Center for Disease and Prevention (CDC) menyebutkan penularan virus SARS-CoV-2 umunya terjadi melalui droplet yang keluar saat bersin, batuk, atau berbicara. Penularan juga terjadi saat menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus.