"Kami keluar saja di TV satu jam. Ngobrol bareng, masyarakat biar tanya langsung, baru tahu. Kalau hanya tiga menit saja bisa menilai ini orang bodoh, ini orang pintar, ya maaf. Kita sudah 75 tahun ini merdeka. Sampai sekarang apa yang terjadi. Itu saja jawabannya," ujarnya.
Ihwal persiapan khusus Bajo menghadapi debat publik II Pilkada Solo, Bagyo menyatakan tidak perlu ada persiapan khusus. Ia mengklaim Bajo berasal dari masyarakat kecil yang dalam sehari-hari melihat dan merasakan jerit kesusahan warga.
"Solo itu kan kami tiap hari sudah tahu persis, kebutuhan Solo. Kami itu door to door itu melihat jeritan-jeritan itu. Ya akan kami tampung sebagai aspirasi. Lah buat apa kami persiapan. Persiapan ya yang dari atas ke bawah. Lah kami dari bawah," urainya.
Baca Juga:Golkar Solo Pede Bisa Sumbangkan 27 Ribu Suara untuk Gibran-Teguh