Kabar Baik! Hasil Seluruh Swab Kedua NPC Indonesia Kembali Negatif

Test itu jadi yang kedua, sepanjang kembali menjalani pemusatan latihan offline di Solo menuju Paralimpic 2021

Budi Arista Romadhoni
Senin, 07 Desember 2020 | 08:52 WIB
Kabar Baik! Hasil Seluruh Swab Kedua NPC Indonesia Kembali Negatif
Pelatih, official, dan 35 atlet proyeksi Paralimpic 2021 atau NPC menjalani swab test di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo, Rabu (25/11/2020) pagi. (Suara.com/RS Prabowo)

SuaraJawaTengah.id - Tim National Paralympic Committee (NPC) Indonesia telah menggelar swab test untuk para atletnya dalam Pelatnas di Solo, 25 November lalu.

Test itu jadi yang kedua sepanjang kembali menjalani pemusatan latihan offline di Solo menuju Paralimpic 2021.

Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto menjelaskan hasil dari test yang dilakukan kepada seluruh atlet, pelatih, hingga official semuanya negatif Covid-19.

"Untuk hasil yang kedua alhamdulillah semua atlet hingga official tidak ada yang terpapar Covid-19," kata Rima Ferdianto.

Baca Juga:Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya

Meski demikian, pria yang juga manajer tim tenis meja NPC Indonesia itu menyabut ada salah seorang sopir yang teridentifikasi reaktif.

"Ada satu yakni sopir di luar kontingen yang reaktif dan sudah menjalani karantina. Bukan dari tim, namun itu sopir eksternal," paparnya.

Meski dua kali swab test seluruh keluarga besar NPC Indonesia menunjukkan hasil negatif, Rima menegaskan prosedur protokol kesehatan terus dilakukan.

"Semua atlet dan para pengurus tetap harus mengutamakan protokol kesehatan demi menjaga kesehatan dengan maksimal. Di sisi lain, setiap bulan kami melakukan swab test," ujar dia.

Rima memaparkan, swab test tersebut akan terus dilakukan setiap bulan hingga pandemi Covid-19 berakhir.

Baca Juga:Tes Usap Atlet dan Pelatnas NPC Indonesia

Rima menegaskan, selama ini para atlet NPC Indonesia yang kembali ke Kota Solo wajib menjalani berbagai protokol kesehatan yang ketat.

Dimulai dari aturan atlet yang menjalani pelatnas tidak diperkenankan membaur dengan masyarakat umum. 

Termasuk tempat penginapan atlet yang steril dari tamu, hingga venue antar cabang olahraga (cabor) yang wajib terpisah.

"Kalau ada atlet yang positif Covid-19 mereka wajib di kamar sampai pulih kembali," tuturnya.

"Karena kami berikan satu kamar satu atlet maupun pelatih. Kalau dulu satu kamar untuk dua orang," tambah pria yang juga manajer tim tenis meja NPC Indonesia tersebut.

Tak hanya itu, dari sarana transportasi juga diatur sedemikian rupa dimana masing-masing cabor disiapkan armada bus sendiri.

"Lalu kontrol penggunaan masker, hand sanitizer, dan disinfektan juga dilakukan. Penanganan harus ekstra karena atlet terus berjuang mengejar poin Paralimpiade dan terhindar dari ancaman Covid-19," tukas Rima.

Kontributor: RS Prabowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini