Setelah selesai mencoblos, lanjut Agus, pemilih melepas sarung tangan lalu ditetesi tinta menggunakan pipet untuk menandai sudah menggunakan hak pilihnya.
"Setelah itu keluar dari TPS dan mencuci tangan lagi," ucapnya.
Agus menyebut, tidak ada kendala yang signifikan dalam simulasi pencobolosan tersebut. Seluruh petugas TPS dan pemilih sudah memahami protokol kesehatan yang harus dijalankan.
"Kendalanya hanya pada pemakaian sarung tangan. Untuk pemilih yang sudah tua itu agak repot dan lama. Tapi nanti dibantu oleh Linmas," sebutnya.
Baca Juga:Diduga Jadi Sasaran Money Politic, Dua Kecamatan di Malang Dipelototi
Agus mengatakan, waktu pencoblosan tetap sama dengan pemilu yang digelar sebelumnya, yakni mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.
"Hanya untuk jumlah pemilih di tiap TPS dibatasi agar tidak terjadi kerumunan. Kalau dulu sampai 800 orang, di pilkada ini maksimal 500 orang per TPS. Waktu mencoblos juga diatur," ujarnya.
Pembatasan jumlah pemilih tersebut membuat jumlah TPS bertambah dari 2.515 menjadi 3.148 TPS.
"Jumlah TPS di pilkada Pemalang terbanyak ketiga di Jateng," ungkap Agus.
Kontributor : F Firdaus
Baca Juga:Dua Calon Wakil Bupati Ini Mencoblos di TPS yang Sama, Bakal Adu Gengsi!