SuaraJawaTengah.id - Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) di Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Senin (21/12/2020) pagi, banjir karangan bunga dari kelompok suporter klub sepak bola, PSIS Semarang.
Uniknya, karangan bunga itu dikirim suporter bukan untuk mengucapkan selamat atas prestasi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, maupun jajaran Pemprov Jateng selama ini.
Karangan bunga itu justru berisi tuntutan agar Pemprov Jateng atau Gubernur Ganjar memberikan izin penggunaan Stadion Jatidiri kepada PSIS Semarang dalam mengarungi kompetisi Liga 1 musim depan atau 2021.
Hal itu terlihat dari tulisan yang terpampang pada belasan karangan bunga tersebut.
Baca Juga:Vaksin Diberikan Gratis, Ganjar Antisipasi Praktek Jual Beli
"PRAMBANAN SEWENGI DADI, MANAHAN SETAHUN DADI, JATIDIRI KAPAN #2021BALIJATIDIRI”, “JATENG GAYENG SEMARANG HEBAT, KUI NEK JATIDIRI DADI
DEN...!!!#2021BALIJATIDIRI”.
Ketua Panser Biru, kelompok suporter PSIS Semarang, Wareng, mengatakan karangan bunga itu sengaja dikirim oleh kelompok suporter. Tujuannya, tak lain agar Gubernur Jateng memberikan izin penggunaan Stadion Jatidiri kepada PSIS Semarang.
“Kami serius dengan Gerakan #2021BaliJatidiri. Bisa tidak bisa 2021 PSIS harus main di Jatidiri,” ujar Wareng dilansir Semarangpos.com media jaringan Suara.com, Senin (21/12/2020).
Diketahui selama ini, Stadion Jatidiri memang dikenal sebagai markas PSIS Semarang. Namun, sudah tiga musim lebih PSIS Semarang tak pernah lagi bermain di stadion yang memiliki kapasitas 21.000 penonton itu.
Alasannya, tak lain karena Stadion Jatidiri tengah direnovasi. Meski demikian, ada kekhawatiran dari Panser Biru, PSIS Semarang tidak bisa bermain di stadion tersebut setelah proses renovasinya selesai.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Tinggi, Ganjar Minta Pembelajaran Tatap Muka Ditunda
“PSIS harus bermain di Stadion Jatidiri, karena itu bisa meringankan beban kami sebagai suporter,” imbuh Wareng.
Selama direnovasi, PSIS memang kerap bermain di luar Semarang saat mengarungi kompetisi Liga 1.
Tim berjuluk Mahesa Jenar itu kerap menumpang di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang. Bahkan, PSIS pernah juga menggunakan Stadion Sultan Agung di Bantul sebagai home base.
Kondisi ini pun membuat suporter merasa kesulitan dalam memberikan dukungan. Selain kurang maksimal dalam memberikan dukungan, mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap kali PSIS berlaga.
“Tuntutan ini kami sampaikan ke Pemprov Jateng, karena status kepemilikan Stadion Jatidiri yang ada pada Pemprov Jateng. Harapan kami, Gubernur bersedia memberikan izin penggunaan Stadion Jatidiri ke PSIS,” tegas Wareng.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menanggapi isu yang tengah ramai di masyarakat Kota Semarang terkait tagar dan banyaknya banner #2021BalikJatidiri.
Menurut Yoyok Sukawi, suporter PSIS memang sudah merindukan tim kebanggaannya berlaga di Stadion Jatidiri. Apalagi selama berkandang di Magelang sejak akhir Liga 2 2017, banyak insiden yang kerap menimpa suporter Panser Biru, Snex atau pun penonton umum lainnya.
"Teman-teman suporter memang sudah beberapa kali cerita ke kami kalau sudah tidak sabar pengen kembali mendukung PSIS di Jatidiri. Menurut saya ini hal yang cukup wajar karena semenjak tahun 2017 memang banyak kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti kecalakaan. Ditambah jarak Semarang ke Magelang cukup jauh," tandanya, Minggu (20/12/2020).
Yoyok Sukawi lantas menambahkan bahwa kerinduan suporter akan PSIS bertanding di Jatidiri memuncak pada akhir tahun 2020 ini. Akhirnya gerakan #2021BalikJatidiri menggema di masyarakat Kota Semarang dan media sosial.
Menanggapi hal tersebut, PSIS sebagai tim yang selama ini berlaga di Jatidiri menilai bahwa harus ada solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.
"Tak hanya suporter, PSIS pun rindu berlaga di kandangnya sendiri. PSIS juga siap apabila teman-teman di Pemerintah Provinsi membutuhkan masukan terkait nasib Jatidiri ke depan," ujar Yoyok Sukawi.
"Kami siap untuk urun rembug bagaimana solusinya. Seperti misal ada opsi mendatangkan investor, kami siap bantu jika memang diperlukan," imbuh pria yang juga anggota Komisi X DPR RI ini.
Yoyok Sukawi pun berharap permasalahan ini cepat selesai dan ada solusi yang tepat supaya keinginan suporter PSIS terwujud dan Stadion Jatidiri dapat berdiri gagah yang mewujudkan kejayaan infrastruktur olahraga di Jawa Tengah.