Hidupi 4 Anak, Ibu yang Menjadi Pemulung di Tegal Ini Dirikan Rumah Baca

Di tengah hidupnya yang terbilang sulit, Riyani masih memiliki kepedulian terhadap anak-anak di sekitar tempat tinggalnya

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 Desember 2020 | 14:48 WIB
Hidupi 4 Anak, Ibu yang Menjadi Pemulung di Tegal Ini Dirikan Rumah Baca
Riyani, seorang pemulung mengajari sejumlah anak di rumah baca yang didirikan di rumahnya di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Selasa (22/12/2020). (Suara.com/F Firdaus)

SuaraJawaTengah.id - Sebuah rumah petak di RT 09 RW X Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal ramai oleh sejumlah anak, Selasa (22/12/2020). 

Ada yang sedang ‎asyik menekuni sebuah buku, menulis, dan mewarnai gambar. Sesekali di antara mereka bertengkar karena memperebutkan sesuatu layaknya anak-anak pada umumnya.

‎Rumah tersebut berjarak sekitar 200 meter dari Pelabuhan Tegal. Di dalamnya hanya ada satu kamar tidur. Rumah ini ditinggali oleh Riyani. Sehari-hari, perempuan 47 tahun itu mencari barang-barang rongsok untuk dikumpulkan dan dijual. 

Penghasilannya ‎yang tak seberapa dan tak menentu dari memulung digunakan Riyani untuk kebutuhan sehari-hari bersama empat anaknya. Dua di antaranya masih bersekolah di SD dan SMP.

Baca Juga:Hari Ibu: Berikut 5 Fakta Menakjubkan yang Hanya Dimiliki Seorang Ibu

Di tengah hidupnya yang terbilang sulit, Riyani masih memiliki kepedulian terhadap anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Dia mendirikan rumah baca agar mereka bisa mendapat pengetahuan dari buku-buku yang disediakannya.

Rumah baca yang diberi nama Buku Baca Hati Nurani tersebut sudah didirikan Riyani sejak 14 Maret 2019 lalu, namun sempat berhenti dan dibuka kembali kembali sejak 14 Desember 2020.

‎"Saya beri nama Buku Baca Hati Nurani karena menurut saya semua orang memilik hati, tapi belum tentu memiliki nurani‎," kata Riyani saat ditemui Suara.com, Selasa (22/12/2020).

Di rumah baca tersebut, setiap hari anak-anak di lingkungan tempat tinggal Riyani ‎bisa bermain sembari membaca, menulis, maupun mewarnai.‎ Mereka ada yang bersekolah, ada yang tidak. Jika ada di antara mereka yang menemui kesulitan, Riyani dengan sigap mengajari.

‎"Di masa pandemi ini, ‎anak-anak kan lama ya tidak ke sekolah karena sekolahnya online. Ternyata mereka jenuh dan membutuhkan tempat untuk bisa bermain dan belajar. Jadi mereka sering datang ke sini, mau minjam buku, mau baca buku," ungkap Riyani.

Baca Juga:5 Vaksin untuk Perempuan, Bisa Jadi Inspirasi Kado Hari Ibu

‎Riyani mendirikan rumah baca dengan modal semangat dan kecintaannya pada buku dan menulis puisi. Buku-buku dan alat tulis yang disediakan di rumah baca ia dapatkan dari memulung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini