“Sontak saja para sahabat yang ada di sekitar nabi saat itu terkejut, dan tadinya berusaha mencegah terjadinya Misa tersebut. Namun justru nabi membiarkannya. Kata Nabi kepada para sahabat, biarkanlah mereka melakukan ibadah di dalam masjid,” katanya lagi.
Ketika itu, mereka lalu dipersilakan lakukan Kebaktian dengan menghadap ke timur, kiblat mereka. Setelah itu, mereka lantas pulang ke Najran, dan tetap sebagai pemeluk Kristen. Artinya, nabi, kata Sahal, tak memaksa sama sekali mereka untuk masuk Islam.
“Peristiwa ini nyata terjadi, direkam dalam sejumlah kitab sejarah Islam klasik yang Mu’tabarah (otoritatif). Seperti tarikh al umam wa al muluk, Sirah Ibnu Hisyam, Sirah Ibnu Ishaq, dan At-tabaqat karya Ibnu Saat.”
Baca Juga:Batal Periksa, Polisi Tunggu Hasil Tes Swab Haikal Hassan