Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Massa Sebut Meninggal karena Disantet

Massa disebut tak percaya hasil swab dan meyakini penyebab meninggal adalah santet

Budi Arista Romadhoni
Senin, 28 Desember 2020 | 15:29 WIB
Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Massa Sebut Meninggal karena Disantet
Rekaman CCTV warga Brebes jemput paksa jenazah pasien Covid-19 (Istimewa)

SuaraJawaTengah.id - RSUD Brebes memberikan penjelasan terkait kronologi puluhan warga mengamuk dan ambil paksa jenazah pasien positif Covid-19, Sabtu (26/12/2020). Massa disebut tak percaya hasil swab dan meyakini penyebab meninggal adalah santet.

Wakil Direktur RSUD Brebes, Rasipin mengatakan, sebelum meninggal, pasien yakni ‎DW masuk ke RSUD Brebes pada 14 Desember pukul 22.30 WIB rujukan dari Klinik Budi Asih dengan keluhan sesak dan demam.

Setelah tiga hari dirawat, dokter penanggungjawab pasien menginstruksikan untuk dilakukan swab karena ada gejala mengarah ke suspect Covid-19 setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, antara lain rontgen.‎

"Tanggal 16 Desember akan dilakukan swab tapi pasien menolak. Tanggal 17 Desember pasien sudah dimotivasi agar mau diswab namun masih tetap menolak. Kemudian pasien meminta pulang paksa, akhirnya pasien pulang paksa pukul 19.30 WIB dan dokter penanggungjawab pasien berpesan jika terjadi apa-apa supaya datang ke rumah sakit lagi," ujar Rasipin, Senin (28/12/2020).

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jateng: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin

‎Rasipin melanjutkan, pada 20 Desember pukul 08.17 WIB, pasien kembali datang ke RSUD Brebes dan dilakukan observasi oleh dokter dengan hasil pasien dinyatakan suspect Covid-19. Pada pukul 14.20 WIB, pasien akhirnya dilakukan swab PCR di Instalasi Gawat Darurat (IGD). 

"Pukul 18.00 hasil swab keluar, pasien positif Covid-19 dan disampaikan kepada adik pasien. Saat itu juga hasil ‎pemeriksaan PCR dikirimkan ke Dinas Kesehatan untuk keperluan tracing kontak erat," ujar Rasipin.

‎Rasipin menuturkan, pada saat puluhan warga menggeruduk RSUD Brebes, Sabtu (26/12/2020) sekitar pukul 07.30 WIB, dia diberi tahu petugas keamanan jika ada massa hendak mengambil paksa jenazah pasien DW karena tidak percaya dengan hasil swab dan tidak mau pemakaman dilakukan dengan protokol kesehatan.

‎"Saya minta petugas untuk memanggil perwakilan dari massa tersebut dengan maksud untuk menjelaskan kebenaran status Covid-19 dan tata cara pemulasaran jenazah Covid-19 secara agama Islam," ujarnya.

‎Menurut Rasipin, kepada perwakilan massa pihaknya sudah menunjukkan bukti-bukti jika pasien positif Covid-19 dan menjelaskan pemulasaran jenazah harus dilakukan dengan protokol kesehatan namun tetap sesuai syariat Islam, seperti dikafani dan disalatkan.

Baca Juga:Waduh! Pasein Covid-19 yang Telah Sembuh Alami Menstruasi Tidak Teratur

"Saya juga menawarkan barangkali ada perwakilan dari pihak keluarga ada yang ingin ikut memandikan dipersilahkan maksimal dua orang, nanti APD-nya kami siapkan," ujarnya.

Meski demikian, kata Rasipin, perwakilan massa yang diterima di ruang kerjanya tetap menolak dan tidak percaya dengan hasil pemeriksaan PCR hingga menuding alat PCR yang digunakan bisa saja rusak.

"Mereka meyakini kasus meninggalnya disebabkan santet karena sudah 20 dukun mendiagnosis seperti itu," ungkap Rasipin.

‎Menurut Rasipin, lantaran tetap tidak percaya dengan penjelasan yang diberikan, perwakilan massa kemudian keluar dari ruangan dan tak lama kemudian terjadi perusakan pintu utama rumah sakit.

"Tak lama setelah perwakilan massa keluar, sekitar 5-10 menit kemudian, saya mendengar suara pecahan kaca. Saat kejadian saya masih di ruangan kerja jadi tidak melihatnya," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan orang mengambil paksa jenazah pasien positif Covid-19 di RSUD Brebes, Sabtu (26/12/2020). Saat mengambil paksa jenazah, massa sempat melakukan perusakan fasilitas RSUD dan melukai tiga petugas rumah sakit.‎

Usai diambil paksa, jenazah kemudian dibawa massa menggunakan angkutan umum yang sudah disewa. Buntut kejadian ini, 14 orang ditangkap dan diperiksa polisi.

Kontributor : F Firdaus

News

Terkini

Weton Rabu Pon dikenal ramah, tapi kurang disiplin. Ada hari naas & pantangan. Tips harmonis: disiplin, rendah hati, bijak ambil keputusan, cari pasangan yang cocok.

Lifestyle | 10:36 WIB

Bulan Syawal jadi "musim kawin" karena sunnah Rasul. Saat kondangan, utamakan doa *"Barakallahu laka..."* agar pernikahan berkah dan langgeng dalam kebaikan.

Lifestyle | 09:27 WIB

Ayat Yasin:82 ("Kun fayakun") adalah sumber kekuatan spiritual. KH Abdul Ghofur menyarankan membacanya (terutama Yasin) dengan niat baik untuk hajat, termasuk jodoh & rezeki

Lifestyle | 09:16 WIB

DANA Kaget hadirkan kejutan saldo gratis! Klaim mudah lewat link, saldo acak langsung masuk dompet digital DANA. Bisa untuk bayar tagihan, pulsa, hingga top-up game!

News | 09:33 WIB

BRI Pattimura Semarang perluas jangkauan BRIguna ke ASN/TNI/Polri/BUMN, sosialisasi ke PT KAI. Suku bunga khusus, bebas biaya admin, pengajuan via BRImo.

News | 09:05 WIB

Murdaya Poo, tokoh Buddha itu akan dikremasi secara tradisional Tibet di dekat Borobudur. Upacara dipimpin lama dari biara India, simbol penghormatan atas jasa-jasanya.

News | 08:40 WIB

Semen Gresik gelar halalbihalal & sarasehan di Rembang (9/4/25) untuk pererat hubungan karyawan & mitra. Momentum Idulfitri satukan visi hadapi tantangan industri.

News | 20:12 WIB

Gubernur Jateng tekankan peningkatan daya saing generasi muda melalui pendidikan & peluang kerja internasional di acara Education dan Job Fair LP Ma'arif NU-BRCC

News | 19:48 WIB

Buyback BBRI juga dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku, termasuk Pasal 43 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29 Tahun 2023.

News | 13:23 WIB

BRI Semarang gelar halal bihalal UMKM di CFD, dukung digitalisasi via QRIS. Bantuan minyak goreng diberikan. QRIS mudahkan transaksi & pencatatan keuangan.

News | 19:54 WIB

Adanya semangat belajar dan kegigihan, membuat usaha Suharti berkembang pesat hingga mendapatkan omzet puluhan juta.

News | 14:59 WIB

Kecelakaan maut di Tol Pemalang-Batang KM 332 (6/4/25) akibat mobil lawan arah tabrak bus. 1 tewas, 1 luka berat. Pengemudi diduga bingung keluar rest area.

News | 16:56 WIB

BRI berkomitmen untuk terus mendorong UMKM naik kelas dan berdaya saing global.

News | 16:25 WIB

Primbon Jawa memprediksi weton tertentu (Senin Pahing, Jumat Kliwon, Rabu Wage) akan mengalami peningkatan rezeki di 2025. Neptu dan laku spiritual berperan penting.

Lifestyle | 16:10 WIB

Jateng percepat Makan Bergizi Gratis (MBG) via optimalisasi aset daerah, gandeng SMK, TNI/Polri, APJI. 21 aset siap jadi dapur MBG

News | 15:45 WIB
Tampilkan lebih banyak