"Tidak perlu metode yang rumit, dan Anda juga tidak diharapkan untuk melakukan penganggaran yang tepat saat pertama kali mencobanya," kata Klenotic.
Klenotic menyarankan menggunakan aturan 50/30/20 untuk penganggaran. Ketika dijabarkan, itu berarti 50 persen digunakan untuk biaya tetap seperti biaya sewa rumah dan tagihan bulanan lainnya. 30 persen digunakan untuk pengeluaran fleksibel seperti biaya variabel untuk bahan makanan, hiburan, atau belanja. Sementara 20 persen digunakan untuk tujuan finansial seperti membangun dana darurat, membayar hutang kartu kredit, dan menabung untuk masa pensiun.
"Anda bisa memperhatikan apakah pola ini berhasil untuk Anda," kata Klenotic.
Menggunakan aplikasi untuk membantu mengelola dan mengatur anggaran juga dapat dijadikan pilihan.
Baca Juga:Mendikbud Anjurkan Sekolah Tatap Muka Bagi yang Sulit Jalankan PJJ
4. Tetapkan tujuan tabungan yang realistis
Cari tahu persentase dari pendapatan Anda yang dapat Anda sisihkan untuk ditabung dan gunakan anggaran tersebut sebagai panduan, saran Klenotic.
"Bagi mereka yang mungkin menganggur sekarang, jangan merasa tertekan untuk menabung dan jangan menyalahkan diri sendiri jika Anda ternyata telah menghabiskan seluruh tabungan Anda. Itulah alasan mengapa Anda memiliki tabungan, sebagai dana darurat,"katanya.
Klenotic menambahkan jika seseorang merawa khawatir tentang menipisnya tabungan, maka pertimbangkan perencanaan skenario tentang bagaimana kembali menabung setelah Anda bekerja.
"Caranya dengan meramalkan apa yang Anda perlukan di masa depan, ini sebagai motivasi untuk menyisihkan sedikit penghasilan Anda untuk ditabung," ujar Klenotic.
Baca Juga:Beberapa Negara Sudah Beraktivitas Normal di Tengah Pandemi, Kok Bisa?
5. Berpura-pura punya pinjaman