Merawat Sendang Kedawung Magelang, Cadangan Air untuk Kehidupan

Sebelum air dari perusahaan mengalir ke rumah-rumah, warga Dusun Dawung mengandalkan sendang Kedawung untuk bermacam kebutuhan hidup

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 26 Januari 2021 | 11:28 WIB
Merawat Sendang Kedawung Magelang, Cadangan Air untuk Kehidupan
Warga melakukan ritual merawat sendang Kedawung Magelang, Selasa (26/1/2021). (Suara.com/Angga Haksoro)

SuaraJawaTengah.id - Warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Magelang berjuang mempertahankan sumber mata air di kampung mereka. Aliran PDAM membuat peran sendang tak lagi penting dan perlahan dilupakan.

Dulu, jauh sebelum air dari perusahaan mengalir ke rumah-rumah, warga Dusun Dawung mengandalkan sendang Kedawung untuk bermacam kebutuhan hidup.

Pada musim kemarau, selain di sendang warga bisa mengambil air dari Kali Progo. Tapi di musim hujan, sungai biasanya banjir sehingga warga tak berani turun.

“Ada beberapa titik sumur. Tapi tidak semua warga bisa membuat sumur karena dalam dan sulit air. Satu-satunya andalan kami adalah sendang tersebut,” kata Gepeng Nugroho, warga Dusun Dawung saat dijumpai di rumahnya, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga:Disuntik Vaksin, Bupati Rembang Abdul Hafidz: Lebih Sakit Ditampar Istri

Debit air Sedang Kedawung memang tidak sebesar mata air di sekitarnya seperti Tuk Gending misalnya. Namun terbilang stabil. Air tetap mengalir meski di musim kemarau panjang sekalipun.

Cadangan air ditangkap oleh akar pohon-pohon besar yang mengelilingi sendang. “Ada beberapa pohon yang menyerap air tanah yang kemudian menghadirkan sumber mata air. Ada beberapa pohon besar di situ,” ujar Gepeng.

Setelah PDAM masuk desa, warga tak lagi mengambil air di sendang. Dari sekian ratus kepala keluarga di Dusun Dawung, paling tinggal tersisa 3 orang yang masih memanfaatkan sendang untuk kebutuhan sehari-hari.

Gepeng khawatir Sendang Kedawung bakal dilupakan warga. Fungsinya sebagai sumber mata air mungkin saja digusur oleh kepentingan lainnya seperti tempat tinggal.  

“Kami takut dengan semakin banyaknya perumahan di sekitar kami, lama-lama area itu bisa dianggap tidak ada. Padahal sendang itu adalah sejarah bagi kami.”

Baca Juga:Divaksin Pertama, Bupati Pati Haryanto: Rodok Kemeng-Kemeng Sitik

Keprihatinan itu yang kemudian menggerakkan Gepeng Nugroho untuk merancang ritual Bajong Banyu. Sebagai sarana merawat tradisi sekaligus mengajak warga melestarikan sendang Kedawung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini