SuaraJawaTengah.id - Penceramah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal Gus Baha terekam video tengah mengantar anak dan istrinya ke minimarket.
Dalam video itu Gus Baha hanya menunggu anak dan istrinya diluar supermarket. Mengenakan baju putih, sarung putih dan peci hitam Gus Baha tampil dengan kesederhanaan.
Video itu diunggah di Instagram akun @ala_nu. Usai berbelanja, Gus Baha dan anak istrinya itu langsung meninggalkan minimarket menggunakan sepeda motor.
Yang menjadi menarik, sebelum pulang ada pengunjung lain yang datang dan seperti biasa mencium tangan ulama karismatik tersebut.
Baca Juga:Berada di Lereng Merapi, Boyolali akan Memiliki Stadion Berstandar FIFA
Pada unggahan itu, akun memberikan keterangan yang biasa diucapkan Gus Baha saat mengisi pengajian atau tausiyah,
"Hidup itu tidak usah dibuat sulit, tidak usah ruwet. Asal tidak maksiat, bisa menjadi pribadi yang menyenangkan dan bermanfaat bagi banyak orang, serta tidak mengusik hidup orang lain, itu sudah cukup," tulis akun tersebut.
Warganetpun salut melihat prilaku ulama yang sering menggelar pengajian via YouTube tersebut. Mereka menyebut ulama kharismatik benar-benar sederhana.
"Sulit untuk tidak mencintaimu gus," @zaynalarif
"Kyai Muda alim dan pintar itu banyak. Tp Zuhud itu pilihan,"
Baca Juga:Jilid Pertama Tak Efektif, Ganjar Usul Semua Daerah Jawa-Bali Terapkan PPKM
"Sederhana banget ya allah," @zulfan_
"Nyawang panjenengan kok adem ati iki gus masyallah," @aldiyan_.syah
"Untuk gus baha,, contoh bapak yang sayang anak dan suami yang tulus mencintai istri,,, kita harus mencontoh kesetian Rasulullah saat masih bersama umi khadijah," @henripranata
Profil Gus Baha
Gus Baha belakangan ini menarik perhatian masyarakat. Sosoknya yang sederhana ini memiliki ribuan pengikut setia.
Satu dari sekian buktinya bisa dilihat dari banyaknya jumlah penonton video ceramah Gus Baha yang diunggah melalui kanal Youtube. Pada salah satu video, jumlah penontonnya bahkan mencapai 57 ribu views.
Beberapa waktu lalu, pemilik akun Youtube Santri Gayeng ini juga menjadi bintang tamu special dalam acara Shihab & Shihab milik Najwa Shihab.
Para pengikutnya tentu sudah kenal betul dengan Gus Baha. Namun, banyak pula kalangan yang masih penasaran dengan sosok yang satu ini. Berikut ini profil lengkap Gus Baha yang dirangkum dari berbagai sumber.
Pemilik nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab disapa Gus Baha ini adalah seorang ulama yang berasal dari Narukan, Krangan, Rembang, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Al Quran.
Gus Baha merupakan putera dari pasangan ulama ahli Quran, KH Nursalim Al-Hafizh dan Hj Yuchanidz Nursalim. Dari silsilah keluarga sang ayah, Gus Baha merupakan generasi keempat dari keluarganya yang merupakan ulama-ulama ahli Quran.
Sementara itu, dari garis keturunan sang Ibu, Gus Baha merupakan bagian dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.
Gus Baha mulai menempuh pendidikan Al Quran sejak dini melalui didikan sang ayah. Saat remaja, Gus Baha dititipkan ayahnya kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Rembang.
Sejak saat itulah keilmuan Gus Baha terlihat lebih menonjol dengan santri-santri lainnya. Ia juga bahkan menjadi sosok santri yang dekat dengan para kiainya. Selain itu, Gus Baha juga kerap dijadikan sebagai contoh santri teladan terutama saat berbicara tentang kriteria santri ideal.
Karier dan Rekam Jejak Gus Baha
Setelah menikah di tahun 2003, Gus Baha memulai perjalanan baru bersama sang istri di Yogyakarta. Di sana, Ia juga sempat menjadi guru dari lima orang santri alumni Pesantren Al Anwar yang menyusul agar tetap bisa mengaji kepadanya. Dari sinilah kemudian banyak masyarakat sekitar yang turut mengaji kepada Gus Baha.
Gus Baha sempat pulang ke Rembang saat sang ayah sakit, namun Ia kemudian kembali ke Yogyakarta untuk meneruskan perjuangannya. Sampai kini, selain aktif di pengajian, Gus Baha juga mengambil peran di Lembaga Tafsir Al Quran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Kini, Ia menjabat sebagai Ketua Lajnah Mushaf di universitas tersebut.
Dalam karier Tafsir al-Quran di Indonesia, Gus Baha termasuk pendatang baru. Ia juga merupakan satu-satunya ulama yang berlatar belakang pendidikan nonformal dan nongelar di jajaran Dewan Tafsir Nasional.
Selain menjadi pengasuh pondok Pesantren Tahfidul Qur'an LP3IA, sejak tahun 2006 Ia juga mengasuh pengajian tafsir Al Quran di Bojonegoro, Jawa Timur. Tanpa diketahui banyak orang, Gus Baha juga kerap kali mengunjungi satu pesantren ke pesantren lain. Upaya ini Ia lakukan guna memberikan paparan kepada para santri tentang tafsir dan hadis.
Dengan rekam jejaknya ini, Gus Baha juga disebut-sebut sebagai ahli tafsir asli didikan ulama nusantara. Pasalnya, Ia belum pernah belajar di Timur Tengah ataupun Barat. Namun, kapasitas keilmuannya tidak diragukan lagi.