Transportasi Sempat Lumpuh di Semarang, Menhub Budi Karya Minta Solusi

Banjir terjadi di Kota Semarang, transportasi sempat lumpuh di semarang, bandara, stasiun hingga jalan umum tak bisa beroperasi

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 07 Februari 2021 | 14:11 WIB
Transportasi Sempat Lumpuh di Semarang, Menhub Budi Karya Minta Solusi
Menhub Budi Karya, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat sidak di stasiun tawang semarang. Transportasi sempat lumpuh di semarang akibat banjir. [Dok Humas Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Bencana banjir yang melanda Kota Semarang. Akibatny jalur transportasi sempat lumpuh. Bandara, Stasiun dan jalan umum Kendal-Semarang lumpuh total karena digenangi air banjir. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan sejumlah pejabat terkait mengecek Bandara Internasional Ahmad Yani dan Stasiun Tawang Kota Semarang, Minggu (7/2/2021).

"Saya kesini karena mendengar banjir yang melanda obyek-obyek vital. Maka saya ingin melihat secara langsung agar tindakan yang diambil nantinya bisa kongkrit," kata Budi Karya.

Banjir dan rob di Semarang lanjut Budi Karya dikarenakan cuaca ekstrem dan rob yang tinggi. Namun, kejadian ini dipastikan akan kembali terulang, sehingga harus ada upaya untuk menyelesaikannya.

Baca Juga:Banjir Rendam 76 Kelurahan di Kota Semarang

"Di bandara kami minta Kementerian PUPR membangun dam (penampung air). Istilahnya itu Q100, yang bisa menahan banjir selama 100 tahun. Selain itu, pendangkalan sungai-sungai saya minta dikeruk dan pembuatan tanggul untuk rob juga sudah berjalan," terangnya.

Selain itu, Budi Karya juga meminta Angkasa Pura melakukan evaluasi penanganan banjir di bandara. Sebab, dari kapasitas pompa yang sudah ada, terbukti belum mampu mengatasi banjir.

"Kami minta besok mereka rapat dan segera dieksekusi. Untuk Kereta Api, ini unik karena ini heritage, sehingga tidak boleh merubah. Maka tadi pak Gubernur sudah menyampaikan, ada program PUPR tentang pengelolaan manajemen air di daerah sini, agar semua tercover," tegasnya.

Budi Karya juga memuji kesigapan Ganjar dan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu terkait penanganan banjir di daerah Semarang dan sekitarnya. Menurutnya, koordinasi dengan pusat sudah dilakukan.

"Tadi saya telpon pak Ganjar pagi-pagi, beliau sudah siap dan sedang melakukan pengecekan langsung. Bu Wakil Wali Kota saya telpon juga sudah standby. Jadi saya terimakasih karena Jateng dan Kota Semarang keren banget soal kerjasama untuk penanganan ini," pungkasnya.

Baca Juga:Stasiun Tawang Semarang Terendam Banjir

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat sidak di stasiun tawang semarang. [Dok Humas Pemprov Jateng]
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat sidak di stasiun tawang semarang. [Dok Humas Pemprov Jateng]

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengucapkan terimakasih karena pemerintah pusat telah turun membantu penanganan banjir di Semarang. Sejak kemarin, pihaknya sudah koordinasi dengan Kementerian PUPR dan hari ini Menhub turun langsung, sehingga berbagai persoalan bisa disampaikan.

"Kemarin pak Basuki sudah ngecek, termasuk peran polder yang ada. Saya usulkan agar ditambah pompanya dan pak Basuki sepakat. Ini sedang proses, mudah-mudahan bisa lebih cepat," katanya.

Termasuk penanganan di bandara Ahmad Yani Semarang dan Stasiun Tawang. Menhub lanjut Ganjar sudah turun dan menyiapkan apa yang harus dilakukan.

"Tadi saya satu mobil dengan pak Mehub dan diskusi banyak. Kami sepakat untuk di bandara segera dilakukan pengecekan kapasitas pompa yang ada apakah bisa menyelesaikan atau tidak. Tadi juga disepakati pak Dirjen SDA untuk membuat design Q100 atau pengelolaan agar 100 tahun kawasan itu tahan menghadapi banjir," jelasnya.

Termasuk penanganan di Stasiun Tawang, Ganjar juga mengatakan sudah ada mekanisme yang akan dilakukan. Pihaknya akan terus mendorong kerjasama antara pusat, provinsi dan kota dalam percepatan program itu.

"Mudah-mudahan bisa segera dilaksanakan saja. Tapi sambil menunggu itu, kami minta semuanya siaga karena BMKG sudah mengingatkan cuaca ekstrem sampai seminggu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini