Sejarah Geologi Borobudur, Teratai di Tengah Danau Purba

Borobudur memiliki magnet tersendiri bagi ahli sejarah maupun pecinta budaya, keberadaannya terus diteliti hingga saat ini

Budi Arista Romadhoni
Senin, 15 Februari 2021 | 17:23 WIB
Sejarah Geologi Borobudur, Teratai di Tengah Danau Purba
Bayang-bayang stupa Candi Borobudur dengan latar belakang Gunung Merapi di Yogyakarta (Shutterstock).

Saat menjalani ujian promosi doktor di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Murwanto menyebut endapan lempung hitam sisa danau purba Borobudur menyebar hingga lembah Sungai Pacet di kaki Gunung Tidar.

Wilayah Gunung Tidar diperkirakan membatasi bagian utara danau. Danau meluas sejauh 8 kilometer hingga lembah Sungai Sileng di kaki Pegunungan Menoreh di sisi selatan danau.

“Kedua singkapan (endapan lempung hitam) tersebut berjarak sekitar 8 kilometer,” kata Murwanto.

Sejarah keberadaan danau purba juga dapat dikenali melalui toponim atau nama desa di sekitar Candi Borobudur. Desa Bumisegoro, Sabragrowo, Tanjungsari, dan Tuksongo mengindikasikan berada di daerah bekas danau purba.

Baca Juga:Termasuk Borobudur, Ini Dia Lima Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia

Sedangkan Desa Pragowati, Kaliduren, Brangkal, dan Kaliabon diperkirakan mengindikasikan wilayah tersebut berada di tepi sungai yang dulu mengalirkan air ke danau purba.

Keberadaan danau purba turut membentuk peradaban sosial masyarakat di sekitarnya. Danau menciptakan lembah-lembah subur yang dimanfaatkan masyarakat untuk lahan pertanian. Lembah ini terdapat di sekitar Desa Bumisegoro, Pasuruhan, Saitan, dan Deyangan.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak