SuaraJawaTengah.id - Media sosial menjadi ruang komunikasi publik yang paling terbuka saat ini. Sehingga menjadi media komunikasi para kepala daerah untuk bisa mendengarkan curhatan warganya. Hal itu rupanya juga dilakukan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Melalui ruang aduan di media sosial, Gibran Rakabuming Raka mengajak masyarakat untuk melaporkan permaslahan Kota, dari pelayanan publik hingga jalan rusak.
Wali Kota Solo itu menyebut akan berkomitmen untuk menanggapinya secara cepat aduan masyarakat melalui media sosial.
"(Solo) kan 'smart city', reformasi birokrasi, pokoknya kami ingin semuanya serba cepat," kata Gibran dilansir dari ANTARA di Solo, Senin (1/3/2021).
Baca Juga:Kerjaan Pertama Gibran Jadi Wali Kota, Tangkap 36 Pekerja Seks
Ia mengatakan hal ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada pelantikan kepala daerah beberapa waktu lalu, yaitu kepala daerah diharuskan memiliki akun sosial media.
Selanjutnya, akun sosial media ini dijadikan sebagai kanal aduan masyarakat yang ingin menyampaikan keluh kesahnya kepada wali kota.
"Kita sudah mulai, ada aduan masyarakat tentang aspal bolong, genangan air, secara 'fast respons' kami tangani semua," katanya.
Ia mengakui selama ini Pemerintah Kota Surakarta sudah membuka ruang aduan dari masyarakat melalui program unit layanan aduan Surakarta (ULAS). Meski demikian, menurut dia ULAS sifatnya kurang pribadi.
"(Dengan sosial media) warga akan lebih terbuka untuk sambat ke Wali Kota langsung. Kalau ULAS kan keluhan ditulis, dibaca banyak orang. Ini (sosial media) kan lebih 'private' (pribadi), langsung 'fast respon' (respon cepat)," katanya.
Baca Juga:Disentil Soal Prostitusi Online Usai Razia PSK, Gibran: Banyak yang Open BO
Dengan adanya aduan dari masyarakat yang masuk ke akunnya, maka Wali Kota bisa langsung melakukan koordinasi dengan dinas terkait.
"Bisa diselesaikan dalam berapa hari. Yang pasti ULAS sudah berjalan baik tetapi akan lebih baik lagi kalau kepala daerahnya aktif di sosial media," katanya.