"Beta-kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta- casomorphin-7 (BCM-7). Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, di antaranya masalah pencernaan," kata dr Fiastuti.
Susu sapi dengan kandungan A1 disebut akan lebih sulit dicerna ketimbang susu sapi A2. Hal inilah yang menyebabkan gejala malabsorbsi seperti perut kembung, bunyi pada perut, hingga rasa ingin buang air besar.
Karena sulit dicerna, konsumsi susu sapi A1 dapat menyebabkan gangguan pada tubuh terutama di bagian pencernaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Oleh sebab itu, susu yang dianjurkan adalah susu dari jenis sapi A2 karena dianggap lebih mudah dicerna.
Baca Juga:Awas! Ada 10 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Kucing
Dr Fiastuti memaparkan bahwa, berdasarkan penelitian di China, susu yang mengandung beta-kasein A2 memiliki efek gastrointestinal lebih ringan, termasuk pada orang yang mengalami intoleransi laktosa.
Dia mengatakan sejauh ini susu yang dihasilkan sapi di Indonesia mengandung beta-kasein A1 karena ada kawin silang hingga terjadi pencampuran genetik antara sapi lokal dengan sapi yang diimpor dari negara barat.
Beberapa produk susu yang memiliki kandungan beta-kasein A2 di antaranya adalah susu UHT, yogurt, dan susu bubuk.
Mengingat beta-kasein A2 merupakan sebuah keistimewaan, biasanya produsen susu akan menuliskannya di kemasan. Oleh sebab itu sebaiknya saat membeli susu, kenali lebih jeli label kemasan.
Efek jangka panjang
Baca Juga:Potensial Gantikan ASI, Inilah Kelebihan Susu Unta Liar
Beta-casomorphin-7 (BCM-7) yang terkandung dalam susu sapi A1 dapat mengakibatkan efek jangka panjang bagi kesehatan.