Awas! Tidak Semua Jenis Susu Sapi Baik Dikonsumsi, Ini Penjelasannya

Susu Sapi memang menjadi minuman yang dianggap bergizi dan baik dikonsumsi untuk manusia, namun rupanya tidak semua jenis susu sapi menyehatkan lho

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 17 Maret 2021 | 09:12 WIB
Awas! Tidak Semua Jenis Susu Sapi Baik Dikonsumsi, Ini Penjelasannya
Ilustrasi susu sapi memang menjadi minuman yang dianggap bergizi dan baik dikonsumsi untuk manusia, namun rupanya tidak semua jenis susu sapi menyehatkan. (Shutterstock)

Organ tubuh manusia memiliki reseptor mu-opioid (μ- opioid). Apabila BCM-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah, BCM-7 kemudian mengalir ke organ tubuh yang memiliki reseptor mu-opioid dan menempel pada reseptor ini, jika berakumulasi dalam jangka panjang memiliki efek negatif untuk kesehatan, kata dr Fiastuti

Organ yang dapat terpengaruh termasuk jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak.

"Oleh karena itu, BCM-7 merupakan salah satu faktor pemicu resiko penyakit jantung, diabetes tipe 1, berbagai kondisi pernapasan hingga berpengaruh pada kesehatan psikologis dan mental," kata Profesor Woodford.

Namun, hal itu juga dipengaruhi oleh genetika individu masing-masing. BCM-7 menyebabkan inflamasi (peradangan), baik di saluran pencernaan maupun di organ dalam. Hal tersebut juga mengarah pada kondisi autoimun di mana tubuh menyerang dirinya sendiri.

Baca Juga:Awas! Ada 10 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Kucing

Selain itu, BCM-7 juga dapat menyebabkan peradangan di dalam sistem pencernaan manusia. Senyawa ini juga memperlambat jalannya makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan fermentasi laktosa (gula susu) yang menyebabkan kembung, sakit perut, mual dan rasa tidak nyaman pada perut atau biasa dikenal dengan intoleransi laktosa.

"Solusi untuk mengurangi resiko terhadap permasalahan kesehatan ini adalah dengan mengurangi konsumsi susu sapi biasa (A1) 100 persen. Saat tubuh mengkonsumsi susu sapi A2 dan mencerna beta-kasein A2 tidak akan terbentuk senyawa BCM-7 sehingga tidak akan menimbulkan efek pada kesehatan manusia, seperti rasa tidak nyaman pada perut ataupun resiko penyakit serius lainnya," kata Profesor Woodford.

Susu sapi A2 juga memiliki kebaikan untuk kekebalan tubuh manusia karena konsentrat protein yang diproduksi secara alami terbukti meningkatkan glutathione intraseluler yang merupakan pilihan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Pada manusia, Air Susu Ibu (ASI) juga hanya mengandung 100 persen beta-kasein A2 tanpa ada kandungan beta-kasein A1 sehingga tidak menimbulkan masalah pada bayi dan meningkatkan imunitas tubuh bayi.

"Ilmu pengetahuan baru selalu menjadi perdebatan, oleh karena itu awalnya susu sapi A2 merupakan sesuatu yang kontroversial. Penemuan ini membuat industri susu menjadi khawatir dan mereka berupaya untuk menyangkal hal ini. Namun, seiring waktu berjalan, industri susu mulai mengakui kebenaran temuan ini dan kini beberapa perusahaan susu global sudah mulai memproduksi produk susu sapi A2," pungkas Profesor Woodford.

Baca Juga:Potensial Gantikan ASI, Inilah Kelebihan Susu Unta Liar

ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini