Terhenti Saat Pandemi, Bubur India Kembali Disajikan di Masjid Jami Pekojan

Bubur India Masjid Pekojan merupakan makanan legendaris yang disajikan saat bulan Ramadhan

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 14 April 2021 | 11:03 WIB
Terhenti Saat Pandemi, Bubur India Kembali Disajikan di Masjid Jami Pekojan
Bubur India dimasak di dalam kuali yang besar dan membutuhkan 23 kg beras. [Ayosemarang.com/Audrian Firhannusa]

SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang memiliki tradisi dan kuliner unik untuk buka puasa di bulan Ramadhan. Salah satunya Bubur India di Masjid Jami Pekojan

Bubur India di Masjid Jami Pekojan akhirnya tersaji kembali pada, Selasa (13/4/2021). Tradisi setiap bulan Ramadhan ini sempat terhenti di tahun lalu karena adanya pandemi Covid-19.

Namun kini, Bubur India Masjid Jami Pekojan kembali dihidangkan sebagai menu khas buka puasa Ramadhan. 

Dilansir dari Ayosemarang.com, Takmir Masjid Jami Pekojan, Sirin mengaku, senang akhirnya tradisi ini diizinkan kembali. Pasalnya tahun lalu Masjid Jami Pekojan tampak sepi karena tidak ada buka bersama dengan makan bubur.

Baca Juga:Penderita Penyakit Jantung Diperbolehkan Berpuasa Saat Ramadhan

“Alhamdulillah sudah dibolehkan. Semoga situasi makin membaik,” terangnya.

Sirin menceritakan, asal usul Bubur India ini berasal dari saudagar India sekitar ratusan tahun yang lalu. Saudagar tersebut berjualan di sekitar Masjid Jami Pekojan

Sirin juga menambahkan, sekali memasak bubur India bisa disajikan untuk 500 porsi. Namun untuk buka bersama di masjid hanya sekitar 250 saja. Sisanya dibagi-bagikan kepada kaum dhuafa di sekitar masjid dan anak-anak.

“Tidak hanya untuk berbuka saja, tapi juga warga kurang mampu,” tambahnya.

Dikarenakan untuk porsi yang banyak, bubur India ini dimasak di dalam kuali yang besar dan membutuhkan 23 kg beras setiap harinya selama Ramadan.

Baca Juga:Bagaimana Hukum Menjilat Mencicipi Makanan Saat Puasa? Ini Jawabannya

Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari berbagai rempah-rempah seperti  serai, salam, daun bawang, seledri, kayu manis, santan, bawang putih, iga sapi, dan sengkel sapi untuk kaldu.

“Waktu memasaknya selama 3 jam dengan suhu tinggi,” papar Sirin.

Setelah matang bubur dimakan dengan berbagai lauk seperti  sambal goreng ati, sambal goreng ayam, kare, atau gulai. Kemudian ada juga telur rebus di atasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak