Epidemiolog: Penamaan Vaksin Nusantara Tidak Pas

Menurut Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, Vaksin Nusantara tidak sesuai kaidah penelitian yang baik , serta tidak transparan.

Chandra Iswinarno | Stephanus Aranditio
Kamis, 15 April 2021 | 04:00 WIB
Epidemiolog: Penamaan Vaksin Nusantara Tidak Pas
Sejumlah anggota DPR RI dan pejabat ikut uji klinis Vaksin Nusantara di RSPAD, Rabu (14/4/2021). (Suara.com/Tio)

Sebelumnya, BPOM dalam rapat bersama DPR pekan lalu menegaskan bahwa Vaksin Nusantara belum memenuhi Cara Pengolahan Yang Baik (Good Manufacturing Practices/GMP), Praktik Laboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice/GLP), dan konsepnya belum jelas; terapi atau vaksin.

Oleh sebab itu, BPOM meminta tim peneliti untuk menghentikan sementara proses pengembangan vaksin dan kembali ke fase pra-klinik dengan melengkapi prosedur saintifik yang baik dan benar.

Namun hal itu tidak digubris oleh anggota DPR dan beberapa mantan pejabat negara yang tetap melanjutkan uji klinis ke fase II tanpa restu BPOM dengan menyumbangkan darahnya untuk jadi relawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu (14/4/2021).

Baca Juga:Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Adian PDIP: Ini Bukan atas Nama Fraksi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini