"Kalau lilin yang dua itu tingginya sekitar 2 meter dan yang satunya kecil, sekitar satu setengah meter, " ujarnya.
Menurutnya, yang menyebabkan kebakaran adalah lilin yang kecil karena hampir habis. Hal itulah yang menyebabkan lilin besar yang ada di sebelahnya dan juga plastik yang ada di dekatnya ikut terbakar.
"Kan mau habis itu, jadinya ikut membakar barang yang lain seperti plastik dan tatakan," katanya.
Berdasarkan laporan yang dia dapatkan, kebakaran yang terjadi di Klenteng Sam Poo Kong Semarang terlihat sejak jam 6.30 pagi dan sudah padam jam 7 pagi. Untuk itu, dia berterimakasih kepada petugas yang memadamkan kebakaran tersebut.
Baca Juga:Muhammad Ridwan Resmi Tinggalkan PSIS Semarang
"Kejadiannya cukup singkat, hanya setengah jam. Kebakaran tersebut tak menyebabkan korban materil dan jiwa," imbuhnya.
Seperti diketahui, Klenteng Sam Poo Kong merupakan tempat bersejarah di Kota Semarang. Bahkan, beberapa orang menganggap tempat tersebut sakral.
Salah satu tempat yang sakral di klenteng tersebut adalah Sumur Panguripan. Sumur tersebut berada di dalam gua batu yang dulunya dijadikan sebagai tempat tinggal Cheng Ho dan pengikutnya.
Selain dipercaya mampu menyembuhkan penyakit, sumur tersebut juga dipercaya dapat membantu agar keinginan seseorang dapat terwujud.
Sumur tersebut merupakan peninggalan Laksamana Cheng Ho saat bertempat tinggal di gua tersebut. Untuk memudahkan pengunjung yang ingin mengambil air dari sumur tersebut, pihak klenteng membuat saluran air pipa yang dapat dipompa setiap waktu.
Baca Juga:Bangunan Tempat Penyalaan Lilin Kelenteng Sam Po Kong Semarang Terbakar
Orang yang mengambil air tersebut bermacam-macam, diantaranya penganut Khonghucu, Tao, Budhha dan juga Umat Muslim yang pada waktu-waktu tertentu dapat mengambil air dari sumur tersebut.