"Diparingi tanah teng cedak ratan, ken mbangun pun disediani pasir, semen, bata artane sejuta. Tapi kula boten purun. (Diberi tanah dekat jalan raya, disuruh membangun rumah sudah disediakan pasir, semen, bata dan uang satu juta. Tapi saya tidak mau," ungkap Pasijah dalam video yang diunggah di channel Youtube Ari Bubut.
Pasijah mengaku mendapat wangsit menjadi penjaga dusun yang tenggelam tersebut. Demi menyambung hidup, mereka membuat persemaian bibit mangrove. Mereka juga biasa menangkap ikan dilaut yang kemudian dijual ke Pasar Sayung.