PPKM Darurat Kabupaten Magelang, Tak Ada Bansos Tunai

PPKM Darurat di Magalang akan dilaksanakan besok, tidak ada bansos tunai bagi warga yang terdampak

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 02 Juli 2021 | 14:22 WIB
PPKM Darurat Kabupaten Magelang, Tak Ada Bansos Tunai
Pasar Borobudur ditutup sementara, Jumat (2/7/2021). Kabupaten Magelang masuk zona risiko tinggi (zona merah) penyebaran Covid-19. PPKM Darurat di Magalang akan dilaksanakan besok, tidak ada bansos tunai bagi warga yang terdampak. [suara.com/ Angga Haksoro Ardhi]

SuaraJawaTengah.id - Kabupaten Magelang tidak menerapkan aturan memberikan bantuan sosial secara tunai kepada warga selama pelaksanaan PPKM Darurat.

Masing-masing kecamatan maupun desa memiliki kebijakan sendiri soal PPKM Darurat dan menangani warga isolasi mandiri atau pembatasan kegiatan.

Kecamaran Grabag misalnya, tidak membuat aturan memberi bantuan sosial berupa uang tunai kepada warga yang menjalani PPKM Darurat.

Camat Grabag, Sri Utari mengatakan, bantuan kepada warga diprioritaskan terhadap mereka yang menjalani isolasi mandiri. Bentuk bantuan berupa bahan makanan, bukan uang tunai.

Baca Juga:DPR Pastikan Target Kegiatan Tidak Terganggu Selama PPKM Darurat

"Tidak ada angaran di kecamatan untuk bansos tunai. Yang bisa diupayakan dukungan logistik dari anggaran PPKM desa Jogo Tonggo," kata Camat Grabag Sri Utari, Jumat (2/7/2021).

Kebijakan berbeda dilakukan Pemerintah Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan. Menurut Kepala Desa Ngawen, Daru Apsari Ratnawari, pihaknya memberi bansos tunai Rp200 ribu kepada warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Sampai sekarang (jika) ada warga yang isolasi mandiri langsung kita kasih (bantuan uang). Kalau yang satu rumah isolasi mandiri semua kita kasih sembako juga," ujar Daru.

Pasar Tutup

Sehari sebelum pelaksanaan PPKM Darurat, 3 Juli 2021, Pasar Borbudur di Kabupaten Magelang tutup sementara. Kabupaten Magelang masuk zona risiko tinggi penyebaran Covid-19 (zona merah).

Baca Juga:Tak Ada Kompromi, Tempat Wisata di Kota Batu Harus Tutup Selama PPKM Darurat

Pasar Borbudur akan rutin ditutup setiap hari Jumat untuk dilakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan. Jam operasional pasar tradisional di Magelang dibatasi hingga pukul 14.00 WIB.

“Setahu saya denger dari temen-temen sales, pasar yang tutup hari ini (Jumat) itu Pasar Borobudur, Salaman, dan Ngluwar,” kata Edi Nurcahyo, sales produk obat-obatan yang biasa menyuplai barang di Pasar Borobudur, Jumat (2/7/2021).

Menurut Edi, sebelum diberlakukan libur rutin dan pembatasan jam operasional, sejumlah pasar sudah sepi akibat pandemi. Pendapatan sales berkurang dari biasanya Rp3 juta per hari menjadi Rp1,5 juta-Rp2 juta.

“Kalau diterapkan terhadap sales seperti saya ya pasti ada dampaknya. Pendapatan berkurang. Tapi kalau sudah protokol dari pemerintah ya tinggal ngikut saja,” ujar Edi.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi (Disdagop) dan UKM Kabupaten Magelang, Basirul Hakim mengatakan, penyemprotan disinfektan akan dilakukan seminggu sekali di masing-masing pasar.

“Pasar diliburkan agar pengunjung tidak terganggu saat penyemprotan. Supaya tidak mengganggu aktifitas di pasar saat penyemprotan.

Magelang sekarang resiko tinggi pandemi Covid, sehingga setiap minggu diusahakan penyemprotan disinfektan,” ujar Basirul.

Selain Pasar Borobudur, pasar yang diliburkan hari ini adalah pasar Secang, Bandongan, Kaliangkrik, Salaman, Tempuran, dan Tanjung Anom. Sedangkan pasar yang libur hari sabtu adalah Grabag, Windusari, Ngablak, dan Kaponan.

Kemudian Pasar Mungkid diliburkan hari minggu, serta Pasar Mekar Muntilan, Talun, dan Pagergunung diliburkan senin. Pasar Muntilan mendapat giliran libur hari selasa.

“Jadwal libur pasar desa kewenangan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades),” ujar Basirul.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini