SuaraJawaTengah.id - Perebutan suara warga Nahdlatul Ulama (NU) menjadi sorotan utama dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah 2024. Namun yang menjadi pertanyaan siapakah yang akan menang?
Pengamat politik dari UIN Walisongo Semarang, Kholidul Adib, menyebut kedua pasangan calon, Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Luthfi-Yasin) dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Andika-Hendi), memiliki daya tarik tersendiri bagi warga NU, baik secara kultural maupun historis.
“Secara organisatoris, NU tidak terlibat dalam dukung-mendukung pasangan calon. Namun secara kultural, warga NU memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan politiknya,” kata Adib di Kota Semarang pada Jumat (22/11/2024).
Menurut Adib, pasangan Luthfi-Yasin memiliki keunggulan signifikan dalam menggaet suara warga NU karena sejumlah faktor:
Baca Juga:Antisipasi Kecurangan Pilwakot Semarang, Yoyok-Joss Kerahkan 4.714 Saksi di TPS
Pertama, soal Kedekatan Tokoh NU: Ahmad Luthfi dikenal memiliki hubungan erat dengan banyak tokoh NU, mengingat latar belakangnya sebagai kader NU dan alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya. Bahkan, Ikatan Alumni PMII Jawa Tengah membentuk tim relawan khusus untuk memenangkan pasangan ini.
Kedua, figur Taj Yasin: Taj Yasin, putra KH Maemun Zubair—tokoh ulama sepuh yang sangat dihormati—menjadi magnet kuat bagi kalangan pesantren, khususnya di Pantura Timur dan wilayah lainnya.
Ketiga, dukungan Partai Politik: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang memiliki kaitan historis dengan NU, telah melabuhkan dukungannya kepada Luthfi-Yasin. Peran Ketua DPW PKB Jateng, KH Yusuf Chudlori, juga menjadi penentu di kawasan Kedu dan sekitarnya.
Namun, Adib mencatat bahwa pasangan Andika-Hendi juga mendapat dukungan dari sejumlah kalangan NU. Tim sukses mereka dipimpin oleh KH Uma Wahid, adik Gus Dur, yang memiliki pengaruh di kalangan NU di Jawa Tengah, khususnya di Semarang Raya dan Solo Raya.
Perebutan Zona Strategis
Baca Juga:Manuver Politik! Purnawirawan Polri Jawa Tengah Dukung Andika-Hendi di Pilgub 2024
Adib menjelaskan bahwa wilayah Pantura Timur dan Pantura Barat merupakan basis utama Luthfi-Yasin, dengan dukungan kuat dari pesantren-pesantren yang telah dirajut Taj Yasin sejak menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah (2018-2023). Di sisi lain, Semarang Raya dan Solo Raya masih menjadi basis dominan bagi Andika-Hendi.
“Wilayah Banyumas dan Grobogan menjadi zona perebutan. Bahkan, mantan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo turun langsung untuk kampanye guna mendukung Luthfi-Yasin,” tambahnya.
Siapa yang akan Menang?
Meski elektabilitas Luthfi-Yasin sempat stagnan beberapa waktu lalu, keterlibatan Jokowi dan Prabowo dalam kampanye dinilai mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasangan ini.
“Secara teori, hari ini peluang kemenangan ada di tangan Luthfi-Yasin. Namun, politik selalu penuh kejutan. Jika Andika-Hendi berhasil menang di kandang banteng meski dikeroyok partai-partai non-PDIP, itu akan menjadi sebuah keajaiban,” pungkas Adib.
Adib menekankan bahwa suara dari warga NU, termasuk generasi milenial yang variatif—baik dari pesantren maupun perguruan tinggi—akan menjadi penentu dalam hasil akhir Pilgub Jateng.