SuaraJawaTengah.id - Paguyuban Pedagang Pasar se-Kabupaten Banyumas, menolak ajakan untuk menggelar demo guna memrotes kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Dalam rekaman video yang beredar melalui grup WhatsApp di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin, (19/7/2021) salah seorang perwakilan Paguyuban Pedagang Pasar Ajibarang, Ahmad Nanang menyatakan aksi demo ke Kabupaten Banyumas itu hoaks.
"Saya melarang teman-teman paguyuban agar tidak mengikuti ajakan aksi yang tidak bertanggung jawab itu," katanya terkait adanya selebaran yang berisi ajakan demo di Pendopo Bupati Banyumas pada hari Senin (19/7/2021), pukul 13.00 WIB sampai dengan tuntutan dipenuhi.
Ajakan demo untuk menuntut keadilan terkait PPKM itu disuarakan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Banyumas bersama Keluarga Besar Paguyuban Pedagang Pasar Banyumas (KBPPB).
Baca Juga:Wacana PPKM Darurat Diperpanjang, Pelaku Usaha: Cari Uang Halal Makin Susah
Penolakan terhadap ajakan demo tersebut disampaikan oleh Heri Gudeg selaku Koordinator Parkir dan Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Wage Purwokerto.
Dalam rekaman videonya, Heri mengimbau para pedagang dan seluruh elemen di Pasar Wage untuk tidak terprovokasi dan ikut aksi di Pemkab Banyumas.
"Mengimbau rekan-rekan untuk mendukung program pemerintah (PPKM) karena itu untuk kebaikan bersama," paparnya.
Demikian pula Koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Wage Purwokerto Blok A Agung Rahmanto mendukung kebijaka PPKM darurat.
"Mengimbau pedagang Pasar Wage untuk tidak ikut demo di Pendopo Sipanji demi keberlangsungan PPKM darurat dan keselamatan bersama," ujar dia.
Baca Juga:Jalan Ditutup karena PPKM Darurat, Pasangan Ini Manfaatkan untuk Foto Prewedding
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Sari Mulyo (Kebondalem) Mustangin menyatakan pihaknya tidak akan terpancing isu hoaks yang akan menjerumuskan masyarakat.
- 1
- 2