Dalam hal ini, curah hujan di Adipala tercatat 46 milimeter, Maos 55 milimeter, Binangun 51 milimeter, Gandrungmangu 70 milimeter, Kawunganten 165 milimeter, dan Tunggul Wulung 64 milimeter.
"Curah hujan tertinggi atau ekstrem (di atas 150 milimeter, red.) terpantau di Kawunganten. Konsentrasi hujannya di wilayah Jeruklegi dan Kawunganten. Banjir di Jeruklegi juga akibat luapan sungai, sehingga kalau enggak dibarengi dengan hujan lebat di wilayah hulu, mungkin banjirnya tidak seperti itu," katanya.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau warga Cilacap dan sekitarnya untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor karena gangguan-gangguan yang bersifat regional tersebut berpotensi terjadi minimal selama tiga hari.
Seperti diwartakan, sejumlah wilayah di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, tergenang banjir dengan ketinggian air berkisar 70-100 centimeter akibat hujan lebat yang terjadi pada Selasa (20/7/2021) malam hingga Rabu (21/7/2021) pagi.
Baca Juga:Tesla Bebaskan Biaya Isi Ulang Baterai Mobil Listrik di Kawasan Terdampak Banjir Eropa