SuaraJawaTengah.id - Indonesia memiliki banyak suku, budaya dan bahasa. Penduduk asli kadang sulit dibedakan karena banyaknya keanekaragaman.
Namun ternyata, dalam penelitin ternyata tak ada penduduk asli. Melainkan semua adalah pendatang.
Menyadur dari BBC.com jaringan Suara.com, Campuran beragam genetika, semakin menguatkan bukti ilmiah bahwa tidak ada manusia Indonesia yang 'murni' atau 'asli'.
Peneliti genetika manusia dan evolusi dari Eijkman Institute, Pradiptajati Kusuma dengan yakin menyebut tak ada penduduk asli di Indonesia.
Baca Juga:Masyarakat Adat Suku Sakai Tidak Punya KTP Terima Vaksin dari Polda Riau
"Semua orang Indonesia adalah migran [pendatang]," katanya dalam wawancara dengan BBC News Indonesia, dikutip pada Minggu (15/8/2021).
Kesimpulan seperti ini menguatkan temuan-temuan sebelumnya pada pengetahuan arkeologi dan linguistik yang mengindikasikan bahwa nenek moyang orang-orang Indonesia adalah pendatang.
Hasil studi genetika Eijkman Institute, yang melibatkan 70 populasi etnik di 12 pulau di Indonesia, membuktikan adanya pembauran beberapa leluhur genetik dari periode dan jalur berbeda.
Pencampuran genetika di Indonesia, demikian kata Pradipta, terkait erat dengan aktivitas migrasi orang-orang dari daratan Asia — dimulai sekitar 50.000 tahun silam — ke wilayah yang kini disebut Indonesia.
Pengembaraan manusia modern (homo sapiens) ke Indonesia merupakan bagian kisah epik para leluhur yang keluar dari Afrika — Out of Africa — ke seluruh dunia kira-kira 150.000 dan 200.000 tahun silam.
Baca Juga:Deretan 5 Bule yang Pilih Pindah Agama ke Islam Saat Nikahi Artis Indonesia
"Tidak hanya sekali (gelombang migrasi ke Indonesia), tapi berkali-kali," ungkapnya. "Kompleks sebenarnya, cuma kita menggeneralisir kurang-lebih ada empat gelombang kedatangan."

Sejak dahulu kala, wilayah Indonesia telah menjadi tempat manusia berlalu-lalang. Sebelum menuju Pasifik atau ke Australia, mereka melalui atau memilih menetap di Indonesia.
Bagaimana mereka tiba ke wilayah Nusantara?
Gelombang pertama, kira-kira 50.000 tahun silam, melewati jalur selatan menuju Paparan Sunda — Kalimantan, Sumatra dan Jawa masih menyatu — dan mengembara sampai Papua dan Australia.
Di masa itu, daratan Papua dan Australia masih menyatu yang disebut Paparan Sahul.
"Orang-orang yang 'keluar dari Afrika' adalah yang pertama kali datang, ke wilayah [yang sekarang disebut] Indonesia, yang mendiami Papua dan Australia," ungkap Pradip.