SuaraJawaTengah.id - Kinerja Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan publik. Gebrakan dan cepatnya memutuskan kebijakan menjadi perhatian banyak pihak.
Gibran pun berani protes kepada pejabat yang lebih tinggi darinya. Meskipun mereka adalah pembantu Presiden Joko Widodo yang merupakan ayahnya.
Istri Selvi Ananda itu disorot publik dari kebijakan-kebijakan yang diambil sebagai pemimpin Solo, hingga gerak-geriknya saat tampil di muka publik.
Menyadur dari Solopos.com, salah satunya gaya berjalan putra sulung Presiden Jokowi itu saat menghadiri sebuah acara. Dalam beberapa kesempatan Gibran terlihat berjalan sangat cepat. Ia berjalan seperti setengah berlari.
Baca Juga:Sering Unggah Konten Lucu di Instagram, Gibran: Kalau Lucu-lucu Buat Tambah Imun Follower
Seperti saat mengantarkan oxygen concentrator untuk Karanganyar pada Senin (16/8/2021). Setelah keluar dari mobil, Gibran berjalan dengan cepat menghampiri pejabat Forkompinda Karanganyar yang menunggunya.
Ketika itu ia berjalan sembari mengatupkan kedua telapak tangan dan badan sedikit membungkuk. Aksi berjalan cepat juga diperlihatkan Gibran saat mengantarkan oxygen concentrator ke Sragen, Rabu (18/8/2021).
Setelah turun dari mobil Gibran bergegas menghampiri Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan pejabat Forkompinda setempat.
Gaya berjalan cepat yang menjadi salah satu petunjuk kepribadian itu juga ditunjukkan Gibran saat memimpin upacara di Solo.
Pada Senin (16/8/2021) sore Gibran menjadi pembina upacara pengukuhan Paskibraka HUT ke-76 Kemerdekaan RI di halaman Balai Kota Solo. Saat itu Gibran terlihat berjalan cepat menuju mimbar pembina upacara.
Baca Juga:Tidak Pernah Dipakai, Gaji Gibran Jadi Wali Kota Nyaris Sama dengan UMK
Era Industralis
Selain tiga momen tersebut Gibran juga sering terlihat berjalan dengan cepat ketika menghadiri sebuah acara.
Sosiolog UNS Solo, Nurhadi, mengatakan karakter seseorang bisa dilihat dari gerak-gerik dan cara berjalannya.
Saat dihubungi melalui telepon seluler (ponsel), Kamis (19/8/2021), Nurhadi mengatakan gaya berjalan seseorang terbentuk dari lingkungannya. Gaya berjalan cepat lahir dari era industrialis yang sangat menghargai waktu.
Berbeda dengan era agraris yang cenderung melahirkan sosok yang berjalan santai. Sehingga, orang yang berjalan cepat biasanya karena yang bersangkutan mempunyai visi dan target yang harus dicapai.
“Dilihat dari cara berjalannya, Mas Gibran merupakan sosok yang tahu persis dengan visi dan tujuan yang akan dicapainya. Orang yang berjalan cepat juga cenderung bersikap terbuka dan suka tantangan,” urainya mengenai kepribadian Gibran Wali Kota Solo.
Nurhadi menjelaskan karakter pemimpin era industrialis berpotensi terbentur dengan jajaran birokrasinya yang berkarakter agraris. Sebab kelompok era agraris ini cenderung tidak mau keluar zona nyaman.
Untuk mengatasi situasi tersebut, menurut Nurhadi, bisa dilakukan pendekatan dengan sering melakukan mutasi pegawai. Dengan begitu akan membiasakan para birokrat dengan tugas baru dan tantangan baru.