24 Desa di Jawa Tengah Kekeringan, BPBD: Semoga Semakin Sedikit Warga Terdampak

Hingga Agustus ini, atau puncak musim kemarau sudah ada sekitar 68 tangki bermuatan 334.000 liter air yang didistribusikan ke daerah yang kekeringan.

Siswanto
Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:45 WIB
24 Desa di Jawa Tengah Kekeringan, BPBD: Semoga Semakin Sedikit Warga Terdampak
Ilustrasi kekeringan. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah sampai Agustus 2021 menyebutkan 24 desa di 15 kecamatan (tujuh kabupaten) mengalami kekeringan.

Desa yang mengalami kekeringan, meliputi Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten, Cilacap; dan Desa Krendowahono di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Desa Losari di Tlogomulyo, Temanggung; Sumberejo di Mertoyudan Magelang; Tirtomulyo di Plantungan, Kendal; Desa Clering di Sumberejo, Jepara; dan Desa Kedung Jambal, di Tawangsari, Sukoharjo.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jawa Tengah Dikki Ruli Perkasa menjelaskan secara umum kasus kekeringan di Jawa Tengah tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi itu disebabkan faktor kemarau basah yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Kemarau basah itu menyebabkan sejumlah daerah masih diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, kendati musim kemarau.

Baca Juga:PPKM Diperpanjang, Sejumlah Daerah di Jateng Turun Level, Ganjar : Jangan Euforia Dulu!

“Kalau dibanding tahun lalu, jumlah daerah yang terdampak kekeringan turun drastis. Tahun lalu ada sekitar 380 desa di 117 kecamatan yang tersebar di 21 kabupaten yang mengalami kekeringan. Tahun ini sekitar 24 desa di 15 kecamatan di 7 kabupaten. Ini disebabkan adanya kemarau basah,” kata Dikki kepada Solopos.com, Selasa (24/8/2021).

Dropping Jalan Terus

Kendati demikian, Dikki mengatakan BPBD Jawa Tengah tetap melakukan dropping air bersih untuk pemenuhan kebutuhan bagi warga desa yang terdampak kekeringan.

Hingga Agustus ini, atau puncak musim kemarau sudah ada sekitar 68 tangki bermuatan 334.000 liter air yang didistribusikan ke daerah yang kekeringan. Dropping air sebanyak itu sanggup memenuhi kebutuhan 13.244 warga di 24 desa yang kekeringan.

“Tahun lalu, saat puncak musim kemarau kita mendistribusikan sekitar 4.636 tangki air bersih di 380 desa. Tahun ini jumlahnya berkurang drastis. Semoga semakin sedikit warga yang terdampak kekeringan di Jateng,” kata Dikki.

Baca Juga:Nadiem Makarim Minta PTM Dilakukan, Tapi Ganjar Masih Melarang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini