Sedangkan Jerman baru saja mengumumkan pada Selasa (03/08), bahwa negara itu akan segera memberikan dosis ketika vaksin Moderna dan Pfizer kepada penduduknya.
Di Inggris, jutaan orang yang diklasifikasikan sebagai kelompok rentan akan mendapatkan vaksin booster pada September mendatang.
Adapun AS belum mengumumkan kebijakan tentang vaksin booster, namun Gedung Putih mengatakan pada Rabu (04/08) bahwa negara itu memiliki dosis yang cukup untuk didistribusikan ke luar negeri dan menjamin seluruh penduduk AS mendapatkan vaksinasi.
"Kami merasa itu pilihan yang keliru, dan kami bisa melakukan keduanya," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
Baca Juga:Pejabat Lapor Jokowi Sudah Dapat Vaksin Ketiga, Kemenkes: Booster Hanya Buat Nakes
Ini bukan pertama kalinya Tedros meminta negara-negara kaya untuk menyumbangkan pasokan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah.
Pada bulan Mei, ia meminta negara-negara kaya untuk menunda rencana memberikan vaksin kepada anak-anak dan remaja, dan sebagai gantinya menyumbangkan persediaan itu.
Tedros mendesak negara-negara untuk memasok lebih banyak vaksin ke skema vaksin global, Covax.
Namun sejumlah negara, termasuk Inggris, tetap melakukan rencana untuk memvaksinasi anak-anak dan remaja.
Baca Juga:Obrolan Jokowi dengan Para Pejabat Bocor, Ternyata Para Pejabat Sudah Vaksin Dosis Ketiga