SuaraJawaTengah.id - Pengelola daya tarik wisata Kabupaten Magelang mengajukan izin uji coba pembukaan lokasi pariwisata. Diklaim sebagai sektor yang paling siap menghadapi kenormalan baru.
Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edwar Alfian mengatakan, uji coba pembukaan lokasi wisata untuk umum lebih efektif dibandingkan pelaksanaan simulasi.
Bahkan pengelola DTW di Magelang seperti Ketep Pass, sudah setahun lalu menjalankan simulasi seperti yang ditawarkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Jadi ora kanggo gawe. Apakah tidak berguna selama ini yang sudah mereka lakukan sendiri, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Sekarang kok harus simulasi terus,” kata Edwar, Selasa (31/8/2021).
Baca Juga:Kasus Covid-19 Turun Drastis, Mengapa Kota Magelang Tertahan di Level 4 PPKM?
Pada Juli 2020 Ketep Pass pernah melakukan simulasi pembukaan destinasi wisata. Simulasi dihadiri Dinas Pariwisata Provinsi Jateng, Kementerian Pariwisata, dan Badan Otoritas Borobudur (BOB) sebagai penyelenggara kegiatan.
Simulasi saat itu dipantau Tim Gugus Tugas Covid (sekarang bernama Satgas Penanganan Covid) Kabupaten Magelang. Pengelola wisata mendapat pelatihan serta bimbingan teknis soal adaptasi kenormalan baru maupun CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability).
“Jadi kami sudah menempuh simuasi itu pada tahun lalu. Artinya, pengelola daya tarik wisata sudah dilatih dan dievaluasi untuk memenuhi standar tersebut. Ketep Pass sudah melakukan self declare soal adaptasi kenormalan baru,” ujar Edwar.
Edwar mengklaim, baru sektor pariwisata yang memiliki standar pencegahan Covid sedemikian detil. “Tapi kenapa pariwisata selalu dibeginikan. Simulasi lagi, menunjukan bahwa Pemprov Jateng tidak mempercayai apa yang telah dilakukan pemerintah kabupaten.”
Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang saat ini mengajukan izin uji coba pembukaan lokasi wisata. Sama seperti uji coba pembelajaran tatap muka yang sudah mulai dilakukan sekolah.
Baca Juga:Pariwisata Indonesia Post Pandemi Covid-19
Berbeda dengan simulasi, uji coba melibatkan langsung pengunjung wisata dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Catatan bahwa belum pernah ditemukan kluster Covid di lokasi wisata juga bisa jadi pertimbangan pelaksanaan uji coba.
“Surat kami kemarin bukan simulasi tapi uji coba kepada pengunjung dengan pembatasan ketat. Tapi kalau cuma simulasi ya repot. Teman-teman itu sudah kesel, capek, lemes, KO, masih dibebani seperti ini terus,” kata Edwar.
Pada 30 Agustus 2021 Pemprov Jawa Tengah menerbitkan petunjuk teknis simulasi pembukaan destinasi wisata. Isinya sebagian besar sama dengan teknis pelaksanaan simulasi yang pernah dilakukan pengelola wisata pada Juni tahun 2020.
Dalam program Jogo Plesiran itu ada tambahan syarat pengelola atau staf yang bertugas saat simulasi minimal sudah menerima vaksin dosis pertama. Simulasi pembukaan destinasi wisata hanya bisa dilakukan di wilayah PPKM level 2 dan 3.
Peserta simulasi diutamakan dari unsur Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dinas terkait, aparat keamanan, jurnalis, serta penggiat media sosial dan blogger.
Simulasi pembukaan destinasi wisata tidak berlaku untuk objek wisata kolam renang atau wahana air. Pengunjung wisata waduk, pantai, sungai atau danau dilarang berenang.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi