Catat! BMKG Prediksi Banjarnegara Masuk Musim Hujan Oktober Mendatang

Kondisi serupa juga terjadi di kabupaten lain di sekitarnya, seperti Banyumas, Kebumen dan Purbalingga.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 03 September 2021 | 21:58 WIB
Catat! BMKG Prediksi Banjarnegara Masuk Musim Hujan Oktober Mendatang
Embun es menyelimuti permukaan tanaman di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Komplek Candi Arjuna Banjarnegara,Jawa Tengah, Rabu (25/8/2021). [Dok Sri Utami]

SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa Kabupaten Banjarnegara, akan memasuki musim hujan pada Bulan Oktober 2021.

"Sebagian sudah mulai memasuki awal musim hujan, sebagian lagi diprakirakan pada Bulan Oktober 2021," kata Kepala Stasiun Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, Jumat (3/9/2021).

Dia menambahkan kondisi serupa juga terjadi di kabupaten lain di sekitarnya, seperti Banyumas, Kebumen dan Purbalingga.

Pihaknya terus mengintensifkan penyebarluasan informasi kondisi cuaca terkini kepada para pemangku kebijakan, termasuk ke seluruh masyarakat di wilayah setempat.

Baca Juga:Prediksi BMKG : Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari Ini

"Tujuannya agar masyarakat mengetahui kondisi cuaca terkini dan berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana," paparnya.

Dia mengatakan pada musim hujan terdapat potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang dan longsor.

"Karena itu masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana hidrometeorologi," ujar dia.

Dia mencontohkan, masyarakat yang tinggal di area perbukitan atau lereng bukit serta di area daerah aliran sungai untuk meningkatkan kehati-hatian.

"Mari bersama-sama untuk meningkatkan budaya sadar bencana di tengah masyarakat, tidak perlu panik namun perlu untuk tetap waspada," kata Setyo.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG Pelabuhan Merak dan Daerah Pesisir Banten 3 September 2021

Dia kembali mengatakan bahwa kewaspadaan masyarakat akan menjadi kunci penting bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana, seperti di area lereng atau perbukitan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini