Ini Hadist Soal Sakaratul Maut: Orang Zalim akan Merasakan Tekanan dari Malaikat

Sakartul maut akan terasa pedih dan sakit bagi orang zalim, nemun sebaliknya bagi orang sholeh

Budi Arista Romadhoni
Senin, 13 September 2021 | 18:35 WIB
Ini Hadist Soal Sakaratul Maut: Orang Zalim akan Merasakan Tekanan dari Malaikat
Ilustrasi jenazah atau mayat. Sakartul maut akan terasa pedih dan sakit bagi orang zalim, nemun sebaliknya bagi orang sholeh. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Dalam agama Islam terdapat istilah sakatul maut. Yaitu detik-detik saat nyawa seseorang diambil oleh Malaikat Izrail 

Diketahui, manusia mendapatkan ganjaran sesuai dengan apa yang diperbuat. Termasuk orang zalim yang mungkin akan mengalami Sakaratul maut yang menyiksa dan menyedihkan.

Bagaimana dahsyatnya sakaratul maut bagi orang zalim?

Sebaliknya orang yang mengamalkan amal saleh dapatkan balasan yang mulia disisi Allah. Lalu bagaimana pula  sakaratul maut bagi orang sholeh?

Baca Juga:Kejam Mutilasi Rinaldi, Dijebak, Dianiaya dan Diperas saat Sakaratul Maut

Hadist tentang Sakaratul Maut 

Semua orang akan mengalami sakaratul maut sebelum nyawanya dicabut oleh malaikat. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga mengalaminya. 

Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA saat Nabi Muhammad tengah menghadapi ajalnya.

"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut (kepedihan)”.

Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas (HR Bukhari 6029)."

Baca Juga:Unggah Video Bude Sedang Sakaratul Maut, Orang Ini Panen Hujatan

Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga mengalami sakaratul maut yang pedih. Apalagi bagi orang zalim pasti akan terasa lebih dahsyat dan mendapatkan tekanan dari malaikat pencabut nyawa. 

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukuli dengan tangannya (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya,”(QS Al-An‘am: 93)"

Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustaz Ainul Yaqin mengungkapkan, maut merupakan hal subtantif dan tidak main-main. Tidak seindah dalam perspektif ilmiah tertentu yang menyebut kematian itu menyenangkan dan mudah.

Ia juga menyinggung soal meninggal dalam keadaan Husnul khatimah, yakni, kematiaan yang indah dan bahagia bagi dirinya menuju perjumpaan Sang Khalik.

Orang yang meninggal dalam Khusnul khatimah akan dicabut nyawanya oleh malaikat dengan lemah lembut. Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an surat An- Naziat ayat 2:

"Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.(QS. an-Naziat:2)"

Meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah merupakan impian banyak orang. Maka jauhilah perbuatan zalim, yakni meletakkan perkara bukan pada tempatnya.  

Dalam Islam, zalim memiliki banyak bentuk salah satunya perbuatan syirik atau menyekutukan Allah. Namun, secara umu, zalim termasuk sifat yang hina dan keji, serta bertentangan sesuai fitrah dan akhlak manusia. Nauzubillah minzalik, semoga Allah menjauhkan kita dari sifat tersebut.

Demikian penjelasan dahsyatnya sakaratul maut bagi orang zalim yang sangat berbeda dengan sakaratul maut bagi orang sholeh. [Lolita Valda Claudia]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak