Waspadai Euforia! Destinas Wisata di Jateng Mulai Boleh Dibuka

Awas! euforia berlebihan akan membuat gelombang ketiga Covid-19, di jateng tempat wisata sudah diizinkan buka, berbagai antisipasi dilakukan

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 28 September 2021 | 07:40 WIB
Waspadai Euforia! Destinas Wisata di Jateng Mulai Boleh Dibuka
Kompleks wisata Candi Borobudur ditutup selama pandemi Covid-19. [suara.com/ Angga Haksoro Ardhi]

SuaraJawaTengah.id - Momentum Hari Pariwisata se-Dunia, menandai kebangkitan pariwisata setelah remuk dihantam pandemi. Sebagian destinasi wisata mulai buka atau melakukan simulasi.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, penting bagi para pelaku wisata untuk menjaga momen ini agar tidak lepas kendali.

“Artinya ada kesadaran tetap mematuhi protokol kesehatan dan sadar kondisi pandemi. Jangan sampai dibukanya perlahan dan bertahap itu membuat lupa lalu lalu lepas kendali,” kata Sinung di Balkondes Wanurejo, Borobudur, Senin (27/9/2021), malam.  

Menurut Sinung, kebanyakan destinasi wisata yang mulai buka berada di wilayah level 2 dan PPKM. Meski begitu tidak semua spot wisata sudah mendapat izin beroperasi.     

Baca Juga:Dishub DIY Paksa 10 Bus Pariwisata Putar Balik karena Tak Lolos Pemeriksaan Kartu Vaksin

“Apakah yang sudah buka itu dapat terkendali, terkontrol. Yang penting terevaluasi supaya tidak menjadi euforia yang berlebihan. Pariwisata sangat tergantung pada variabel lainnya,” ujar Sinung.

Sebanyak 290 dari 690 destinasi wisata di Jawa Tengah telah dibuka kembali. Izin operasi destinasi wisata diberikan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Destinasi yang dibolehkan buka mayoritas berada di daerah level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Wilayah yang masih berada di level 3 disarankan melakukan simulasi. “Yang lainnya masih menunggu kondisi.”

Sinung mengingatkan agar destinasi yang sudah mendapat izin beroperasi tidak buka seminggu non-stop. Minimal harus memberlakukan libur 1 hari untuk melakukan evaluasi dan pembersihan.

“Seminggu bisa buka hanya sehari atau dua hari. Untuk yang level 2, boleh buka sebagian tapi dalam seminggu harus ada satu hari off untuk pembersihan dan evaluasi,” kata Sinung.

Baca Juga:Luhut Targetkan 4 Ribu Restoran Indonesia Hadir di Luar Negeri 2024

Terkait capaian vaksinasi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta bupati dan wali kota melakukan percepatan vaksinasi pada remaja (pelajar SMP-SMK sederajat).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini