SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang dan sebagian wilayah di pesisir pantai utara (Pantura) mengalami penurunan tanah. Hal itu lantas membuat para pakar memberikan prediksi pantura terancam tenggelam.
Kota Pekalongan, Kota Semarang, dan Kabupaten Demak menjadi daerah yang paling parah saat ini. Ancaman tenggelam pun diungkapkan oleh para pakar.
Namun demikian ternyata tidak hanya beberapa wilayah di Jateng saja yang memeliki ancaman tenggelam. Terdapat beberapa kota di dunia juga mengalami hal yang sama. Termasuk ibukota DKI Jakarta.
Dikutip dari DW.com, berikut daftar 7 Kota di Dunia yang terancam tenggelam:
Baca Juga:Soal Pantura Jateng Terancam Tenggelam, Ahli Geodesi ITB: Penanganan Sudah On The Track
Hanoi, Vietnam
Lebih dari 31 juta orang, hampir seperempat dari total populasi Vietnam, diperkirakan akan menghadapi ancaman banjir rob setidaknya sekali dalam setahun hingga 2050, demikian menurut studi yang dirilis lembaga penelitian AS, Climate Central. Skenario teranyar menyebut banjir rob tahunan akan memengaruhi daerah padat penduduk di Delta Mekong dan pantai utara di sekitar ibu kota Vietnam, Hanoi.
Shanghai, Cina
Kawasan yang saat ini menampung 93 juta penduduk di Cina daratan kemungkinan akan tenggelam permanen pada tahun 2050 akibat banjir rob, demikian hasil penelitian Climate Central. Shanghai, yang merupakan kota terpadat di Cina, diperkirakan akan menjadi kota yang paling rentan terdampak banjir rob karena tidak punya sistem pertahanan pantai.
Kolkata, India
Baca Juga:Ini Fakta-fakta Pekalongan Terancam Tenggelam
Di India, kenaikan permukaan laut diperkirakan membuat kawasan yang saat ini dihuni sekitar 36 juta orang itu rentan terkena banjir tahunan pada 2050. Benggala Barat dan Odisha dianggap sangat berisiko, seperti kota Kolkata di bagian timur. Menurut Climate Central, tidak adanya pertahanan pantai seperti tanggul, membuat ketinggian suatu tempat jadi penentu sejauh mana banjir akan merendam daratan.
Bangkok, Thailand
Lebih dari 10% warga di Thailand saat ini tinggal di daratan yang dapat terendam banjir pada tahun 2050. Letak ibu kota politik dan komersial itu hanya 1,5 meter di atas permukaan laut sehingga berisiko tergenang. Pemetaan yang dilakukan Earth.Org, organisasi nonprofit yang berbasis di Hong Kong, menunjukkan 94% warga Thailand akan mengungsi karena banjir pada tahun 2100.
Basra, Irak
Menurut model yang dibuat Climate Central, Basra juga sangat rentan terkena dampak banjir rob. Sebagian besar dari kota terbesar kedua di Irak tersebut dapat tenggelam pada tahun 2050. Para ahli memperkirakan dampaknya jauh melampaui perbatasan Irak, karena migrasi yang disebabkan oleh naiknya air laut dapat memicu atau memperparah konflik regional dan politik.
Alexandria, Mesir
Banjir juga dapat menyebabkan warisan budaya menghilang di masa depan. Alexandria didirikan oleh Alexander Agung lebih dari 2.000 tahun yang lalu, dan sebagian besar dari kota berpenduduk 5 juta di Mediterania itu terletak di dataran rendah. Pemetaan yang dilakukan Earth.Org memperlihatkan bahwa tanpa pengendalian banjir atau program relokasi, sebagian besar kota dapat terendam pada tahun 2100.
Jakarta, Indonesia
Meski tidak secara khusus tercantum dalam laporan Climate Central, Jakarta juga tak luput dari ancaman banjir kronis. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) potensi banjir meningkat di DKI Jakarta karena terjadi penurunan tanah di 40% wilayah ibu kota. Jakarta tenggelam rata-rata 1-15 cm per tahun dan hampir separuh kota sudah berada di bawah permukaan laut.