SuaraJawaTengah.id - Kasus Rachel Venya menjadi perhatian banyak pihak. Ia pun terencam mendapatkan hukuman pidana dari pemerintah.
Selain itu, Rachel Vennya bisa berpotensi menyebarkan varian baru Covid-19 dari Amerika Serikat. Hal ini lantaran selebgram tersebut tidak melakukan karantina sepulang dari Amerika Serikat.
Menyadur dari Solopos.com, Dokter Tirta mengatakan varian baru Covid-19 tersebut bisa masuk ke Indonesia jika mereka yang bepergian dari negara tersebut tidak melakukan karantina seperti Rachel Vennya. Padahal peringkat Indonesia saat ini sudah turun dari peringkat pertama dunia menjadi peringkat 54.
Padahal, menurut Dokter Tirta, Rachel Vennya bukan hanya stay di Jakarta sepulang dari Amerika Serikat, melainkan langsung terbang ke Bali. Di Pulau Dewata pun melakukan banyak aktivitas di sejumlah tempat dan bersama banyak orang.
Baca Juga:9 Sumber Kekayaan Nikita Mirzani, Bukan Cuma Endorsement
“Dan gue ketemu satu orang, dia cerita si Rachel Vennya ini sempat ke klub juga saat di Bali. Kalo ternyata dia OTG misalnya, dapat mutasi Mu [sepulang dari Amerika] berarti dia sudah menyebarkan ke lima tempat kan? Mu itu varian baru,” jelasnya seperti dikutip dari podcast Deddy Corbuzier berjudul Rachel Vennya Di-Back Up Siapa Coba? Kita Bongkar Coba Prof Zubairi-dr Tirta-Podcast Deddy Corbuzier pada Rabu (20/10/2021).
Menurutnya semua varian baru Covid-19 itu di luar Indonesia semua, karena itu jangan sampai itu masuk ke Indonesia. “Nah makanya ini tiba-tiba ada orang datang dari Amerika mutasinya P1 dan P2, datang tiga hari udah sampe Bali. Padahal kita ini sudah mulai bisa beradaptasi lagi dengan protokol baru. Apa bisa jamin dia enggak bawa varian baru? Lha kalo ternyata bawa varian baru, bisa terjadi gelombang ketiga,” paparnya.
Karena itu Dokter Tirta berharap kasus Rachel Vennya diusut tuntas agar tidak terulang lagi kejadian serupa. Dikhawatirkan, jika kasus tersebut dianggap selesai hanya dengan permintaan maaf, kelak ada orang melanggar aturan karantina lagi dan dianggap selesai setelah meminta maaf.
“Kalau aku pribadi sih pandangannya gini Om Ded ini tu harus diinvestigasi kan yang membantu [kabur Rachel Vennya ini kan sudah dinonaktifkan. Nah kasusnya Rachel ini seolah-olah telah berakhir sudah tenggelam viral dan dilupakan, nanti ada Rachel-Rachel yang lain. Dan kemungkinan Rachel ini bukan orang pertama, aku yakin. Dan ini yang harus diselidiki kok dia bisa tahu dapat kontaknya darimana? Kalau kita enggak [investigasi] kayak gini, kita buat aturan karantina sekuat apapun, akan ada yang jebol. Jadi ibaratnya si Rachel itu ibaratnya kayak gunung es meledak ya habis itu kita harus mencari tahu dia dapat kontaknya darimana, kalaupun ada transaksi dia membayar berapa
trus kok bisa sampai mendarat di Bali?” ujarnya.
Kekhawatiran serupa juga diungkapkan Ketua Penanganan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban. Dia mengatakan kejadian ini bisa jadi pencetus gelombang ketiga. Memang, Indonesia sudah bersiap menghadapi gelombang ketiga, namun sejauh ini baru sebatas prediksi. Prediksi itu bisa menjadi kenyataan jika ada varian baru masuk ke Indonesia.
Baca Juga:Bersama Deddy Corbuzier, Nikita Mirzani Makin Berani Kritik dan Ungkap 'Aib' Rachel Vennya
“Seperti kejadian Juli-Agustus rumah sakit penuh semua, isoman banyak banget yang meninggal. Juli dokter yg meninggal 208 pdhl dokter sdh vaksinasi,” ujarnya.