SuaraJawaTengah.id - Diduga mengalami kesalahan pada kontruksi atap bangunan Masjid Besar Nguter, Sukoharjo yang roboh, Rabu (20/10/2021).
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho, saat ini akan terus mendalami kasus tersebut. Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa.
Ditemui di sela-sela pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan, Kapolres menjelaskan, pihaknya akan mendalami runtuhnya atap serambi bangunan Masjid Agung Al Furqon Nguter.
"Kalau dilihat dari kasat mata, baja ringan yang ada ini tipis dan mudah dibengkokkan. Padahal berat satu genting itu sekitar 2 kilogram. Artinya, dalam 1 meter persegi butuh 15 genting dengan kata lain bebannya bisa 30 kilogram lebih," papar Kapolres.
Baca Juga:Panduan Penggunaan Pengeras Suara Masjid Saat Upacara Hari Besar Islam dan Pengajian
Apakah dengan beban seberat itu, lanjut Kapolres, baja ringan mampu menahannya. Karena itu Kapolres dan jajarannya akan melakukan pendalaman lebih lanjut mengenai kasus ini.
"Kita lakukan lidik, kaitannya dengan konstruksi bangunan pada saat dibangun."
Selain itu, dirinya juga menambahkan, bahwa dugaan sementara ambruknya bangunan tersebut karena kesalahan konstruksi.
Di mana, baja ringan yang digunakan sebagai kerangka atap tidak mampu menahan beban genting yang ada di atasnya.
Tambah Wahyu, saat memimpin anggotanya untuk membersihkan puing-puing reruntuhan di Masjid Agung tersebut akan melakukan langkah awal membersihkan material itu.
Baca Juga:Panduan Penggunaan Pengeras Suara Masjid Waktu Takbir, Tarhim, dan Ramadan
"Langkah awal kami adalah membantu membersihkan puing-puing reruntuhan dan tentunya akan menerjunkan petugas melakukan penyelidikan. Apakah memang benar ada kesalahan konstruki dalam pembangunan," terang Wahyu.
Sementara, seorang warga sekitar tidak tahu menahu kejadian awal tersebut. Hanya saya terdengar suara keras.
"Suara keras saja mas. Akhirnya ketika dilihat warga sekitar ternyata atap bangunan serambi masjid roboh," ungkap Supri.
Kontributor : Budi Kusumo