Kisah Haru dan Nasionalisme Mantan Perakit Bom Solo Saat Hari Sumpah Pemuda

Roki Aprisdianto merupakan mantan narapidana terorisme kasus bom rakitan di halaman Kantor Polsek Pasar Kliwon Kota Surakarta pada 20 November 2012.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 28 Oktober 2021 | 19:15 WIB
Kisah Haru dan Nasionalisme Mantan Perakit Bom Solo Saat Hari Sumpah Pemuda
Roki Aprisdianto, mantan Napiter bom rakitan, saat membacakan Ikrar Hari Sumpah Pemuda, di Halaman Mapolres Sukoharjo. Kamis (28/10/2021). [Dok]

Untuk itu, lanjut Kapolres, momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati hari ini, harus mampu menjadi perekat Persatuan kita sebagai bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda.

Kapolres mengungkapkan, dalam kesempatan kali ini, Polres Sukoharjo sengaja mengundang rekan-rekan kita dari elemen mahasiswa, perguruan pencak silat, saka bhayangkara, dan mantan napiter, untuk membuktikan bahwa  kita dapat bersatu untuk membangun kesadaran Kebangsaan Indonesia sekaligus wujud komitmen menjaga persatuan dan kesatuan di negeri ini.

Sementara itu, seusai upacara selesai dilaksanakan, Roki Aprisdianto mewakili rekan-rekan Eks Napiter Kabupaten Sukoharjo mengungkapkan bangga mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda ke 93 di Polres Sukoharjo.

“Semoga para pemuda Indonesia senantiasa bersatu, bangkit, dan tumbuh," papar Roki.

Baca Juga:Peringati Sumpah Pemuda, Mahasiswa: Jokowi Gagal

"Dan untuk Polres Sukoharjo semoga bisa jaya dan amanah mengemban tugas dalam menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini