Sepi Donatur, Panti Asuhan di Semarang Sukses Pasarkan Produk hingga Luar Negeri

Panti asuhan miliknya bernama Rumah Shalom terletak di jalan Delta Mas VII nomor 56, Kuningan, Semarang Utara.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 19:13 WIB
Sepi Donatur, Panti Asuhan di Semarang Sukses Pasarkan Produk hingga Luar Negeri
Produksi tahu petis Bu Aning di panti asuhan Rumah Shalom Semarang. [suara.com/Dafi Yusuf]

Sampai saat ini tahu petis yang dia buat telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Hongkong, Singapura, Taiwan, Malaysia, Singapura, Belanda, dan Australia dengan bantuan penggunaan vacuum sealer.

Dengan begitu tahu petis buatannya  mampu bertahan hingga 10 hari. Di samping itu, Dia juga telah menerima kemitraan dari berbagai daerah untuk usaha tahu petis tersebut.

"Kebanyakan yang beli itu orang-orang Indonesia yang kebetulan tinggal di sana dan merindukan masakan Indonesia. Untuk yang tahu petis biasa harganya Rp 35 ribu kalau yang pakau vocum Rp 43 ribu," paparnya.

Saat ini, dalam satu hari tahu petis Bu Aning bisa memproduksi 100 box dengan isi 10-11 tahu petis. Selain menyajikan tahu petis, dia juga menjual tahu petis crispy.

Baca Juga:Pukul Korban Pakai Keling, Maling Bertato Asal Semarang Ini Berakhir Ngenes

"Sekarang tahu petis crispy juga jadi buruan, padahal itu tak sengaja," kelakarnya.

Salah satu pembeli, Adi Mungkas awalnya tak menyangka jika  yang memproduksi tahu petis Bu Aning merupakan anak-anak yatim dari panti asuhan. Menurutnya, tahu petis tersebut tak kalah dengan tahu petis yang lain.

"Awalnya tak menyangka, soalnya namanya Bu Aning kan. Tak kira itu siapa. Ternyata yang membuat adalah anak-anak ini. Rasanya juga enak," paparnya.

Sementara itu, Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyadarkan semua orang, termasuk pelaku UMKM tentang pentingnya membuka usaha di platform digital.

Hal ini terlihat dalam satu hari, hingga 3.000 UMKM mendaftar jadi merchant Gojek. Meskipun demikian, masih banyak pengusaha pemula yang membutuhkan dukungan untuk terus meningkatkan usahanya.

Baca Juga:Studi Oxford: Tenaga Kesehatan Garda Terdepan Rentan PTSD, Tapi Bukan karena Pandemi

"Gojek akan terus bekerja lebih keras lagi untuk melahirkan inovasi teknologi dan non teknologi yang membantu UMKM dari segala lini dan di setiap tahapan usaha.” ujarnya.

Sebagai salah satu cara mendukung UMKM terus melaju, Gojek membagikan sejumlah temuan menarik berdasar data internal di tahun 2020 yang diprediksi akan tetap menjadi tren usaha bagi UMKM di 2021.

Data Gojek menemukan bahwa usaha rumahan menjadi tren selama masa pandemi, dengan bisnis kuliner sebagai jenis usaha rumahan yang paling banyak dijalani.

Dari banyaknya usaha kuliner, mie pedas, minuman mix susu segar, dimsum udang rambutan menjadi beberapa menu yang paling dicari pelanggan GoFood selama tahun 2020.

"GoFood juga memprediksi dessert box dan rice bowl akan menjadi kuliner terfavorit di 2021 berdasarkan meningkatnya jumlah pencarian menu tersebut di GoFood yang meningkat menjelang akhir tahun lalu," ucapnya.

Menurutnya, jejaring komunitas sesama pelaku usaha membantu mengakselerasi kompetensi bisnis para UMKM, khususnya bagi yang baru terjun ke dunia ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini