SuaraJawaTengah.id - Seorang pria baru-baru ini curhat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal rencana pengeboman Istana Presiden menyita perhatian publik.
Pria yang diketahui pernah tergabung dalam jaringan terorisme ini sudah merencanakan pengeboman tersebut bersama mantan istrinya.
Curhatan pria yang bernama Munir Kartono tersebut diketahui dari unggahan video di akun instagram @ganjar_pranowo.
Sebagai informasi, Munir adalah penyandang dana bom bunuh diri di Mapolresta Solo yang terjadi 2016 silam.
Baca Juga:Bertema "Saya Sudah Divaksin" Ganjar dan Gibran Pimpin Langsung Tour de Borobudur 2021
"Istana Presiden jadi target bom oleh kelompok teror. Bukan laki-laki, "pengantin" nya adalah perempuan. Kelompok teroris memang tidak pandang bulu ketika merekrut anggota maupun ketika melakukan aksi," kata Ganjar melalui keterangan captionnya.
Dalam potongan video itu, Munir membeberkan ketika dirinya masih tergabung dalam jaringan terorisme. Ia telah merencanakan aksi pengeboman dengan menjadikan perempuan sebagai dalangnya.
"Yang terpikir kita saat itu justru gimana caranya kalau kita bikin aksi. Yang pelakunya adalah perempuan pak," buka Munir pada Ganjar.
Munir menambahkan target pengeboman pada saat itu bukan main. Ia mengincar Istana Kepresidenan. Akan tetapi, rencana tersebut pada akhirnya tidak terealisasikan.
"Yang akhirnya gagal target dari bom ini. Padahal kita sudah persiapan aksi pelakunya adalah perempuan. Targetnya Istana Kepresidenan," jelasnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Disebut Berpeluang Besar Maju di Pilpres 2024, Ini Kata Peneliti Politik
Mendengar penuturan Munir, Ganjar nampak terkejut. Kemudian ia menanyakan tentang siapa identitas perempuan tersebut.
Lantas Munir menjelaskan perempuan yang dimaksud yang akan menjadi dalang pengeboman Istana Kepresidenan itu tak lain adalah mantan istrinya. Bahkan ketika Munir memutuskan untuk taubat dari dunia terorisme, mantan istrinya sampai mengolok-olok hingga meninggalkannya.
"Pada saat saya menyatakan diri kembali ke NKRI. Dia mengkafirkan saya pak, saya tidak mentalak dia. Saya tidak dapat kabar dari dia, tiba-tiba dia sudah menikah dengan orang lain," pungkasnya.
Sontak saja potongan video itu langsung menuai sorotan warganet di kolom komentar. Tak sedikit dari mereka yang memberikan tanggapan beragam.
"Mengerikan kalo otak sudah terkontaminasi ajaran radikal," ujar akun @indahsari60**.
"Ngeri juga ya, kenapa sih nggak mau hidup damai aja," cetus akun @tutuk**.
"Banyak yang nggak percaya teroris itu ada pak. Dan menganggap gerakan penanganan terorisme adalah gerakan Islamophobia," sahut akun @ipunk**.
"Koruptor juga nggih sami pak ganjar, mereka juga teroris dibasmi juga nggih pak," timpal akun @mmas_bro**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan