Mitos Watu Sekenteng Magelang, Desa Tenggelam Jika Yoni Dipindah

Kesakralan mitos Watu Lumpang Sekenteng diangkat kembali dalam festival untuk menjaga keberadaan situs yoni dan lingga di Dusun Teneran.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 08 November 2021 | 07:37 WIB
Mitos Watu Sekenteng Magelang, Desa Tenggelam Jika Yoni Dipindah
Ritual mengambil air dari situs Watu Lumpang Sekenteng di Dusun Teneran, Desa Pucangsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Minggu (7/11/2021). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Pihatin melihat kondisi tersebut, warga kemudian berinisiatif merawat situs dan menggagas Festival Sekenteng untuk menjaga keberadaan yoni dan lingga.

Festival digelar bekerja sama dengan Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR), Sekolah Pasca Sarjana Universias Gadjah Mada. Pada rangkaian festival juga dibuka diskusi sejarah yoni dan lingga di Dusun Teneran.

“Inti kegiatan ini adalah kolaborasi antara mahasiswa secara akademik dengan masyarakat sebagai pelaku (budaya dan seni). Kemudian dikolaborasikan menjadi sebuah pertunjukan atau karya rupa,” kata Ketua Prodi PSPSR Pasca Sarjana UGM, Dr Paramita Dyah Fitriasari.

Festival Sekenteng digelar 6-7 November 2021. Selain membersihkan situs Watu Sekenteng, warga menggelar workshop batik eco print dan melukis untuk ibu dan anak-anak.

Baca Juga:Keluarga Gelar Ritual Panggil Nama Korban Hilang Perahu Tenggelam Bengawan Solo

Warga juga menggelar kirab dan donga (doa) Sekenteng, serta mengadakan ritual mengambil air dari situs Sekenteng. Bersamaan dengan itu dibuka pasar jajan lokal yang dikelola oleh warga Dusun Teneran.

“Harapan saya festival ini terlaksana setiap tahun. Agar masyarakat sadar akan budaya, menjaga warisan leluhur itu sangat penting,” kata Ketua Panitia Festival Kolaborasa “Menapak Jejak Tradisi di Tanah Teneran”, Deni Anwar.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak