Menggiurkan, Petani Milenial Magelang Raih Omzet Rp3,5 M dari Bisnis Beras Organik

Petani milenial beras organik di Magelang ini memiliki omzet Rp3,5 miliar, hal itu tentu sangat menggiurkan

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 19 November 2021 | 10:20 WIB
Menggiurkan, Petani Milenial Magelang Raih Omzet Rp3,5 M dari Bisnis Beras Organik
Pengolahan padi organik di pabrik dan gudang milik Gabungan Petani Organik (Gupon) Sekarlangit, Dusun Ngleter, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. [suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Kelompok tani di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang sukses membangun bisnis padi atau beras organik. Mampu meraup omzet Rp 3,5 miliar setiap bulan.

Gabungan Petani Organik (Gupon) Sekarlagit memasok beras organik untuk raksasa bisnis makanan cepat saji KFC. Juga PT Hassana Boga Sejahtera, perusahaan penyedia bubur bayi merk Nayz.

Humas Gupon Sekarlangit, Miftahul Baehaqi mengatakan, usaha ini dirintis sejak tahun 2014. Para pendiri Gupon Sekarlangit mengajak petani di sekitar Grabag untuk beralih metode tanam padi menggunakan pupuk alami.

“Beras organik itu mementingkan kesehatan dan tanahnya sawah tetap subur. Sehingga panen lebih meningkat. Kalau kena residu (pupuk) kimia, tanahnya semakin rusak,” kata Baehaqi kepada SuaraJawaTengah.id, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga:Puan Maharani Hujan-hujanan Tanam Padi, Susi Pudjiastuti Beri Komentar Menohok

Kelompok tani semakin percaya diri melakukan ekspansi bisnis, setelah menerima sertifikat pengelolaan pangan organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lesos) Mojokerto, Jawa Timur, tahun 2016.

Anggota Gupon Sekarlangit terus bertambah hingga saat ini mencapai 537 petani. Mereka tergabung dalam 33 kelompok tani yang tersebar di 11 desa. Total luas lahan padi organik yang dikelola Gupon Sekarlangit mencapai 881 hektare.

Lahan seluas 181 hektare berada di Kecamatan Grabag, 430 hekater di Kecamatan Sawangan, dan 270 hektare sisanya berada di Kecamatan Bandongan dan Tempuran.  

“Omzetnya sekitar Rp 3,5 miliar per bulan dari 250 ton produksi padi organik. Dari gabungan petani organik di Grabag, Sawangan, Bandongan, dan Tempuran,” ujar Baehaqi.

Jumlah penjualan beras organik sempat anjlok akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dari yang semula 200-250 ton sebulan, menjadi hanya 50 ton.

Baca Juga:Duh! Hujan 2 Hari, Magelang Dilanda Longsor di Beberapa Titik

Larangan makan ditempat dan penutupan sekolah selama PPKM, mengurangi jumlah pengunjung gerai KFC. Padahal segmen pelanggan restoran cepat saji di kota-kota besar kebanyak siswa sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini