SuaraJawaTengah.id - Paruh adab ke-19 Kota Lama Semarang pernah menjadi salah satu pusat ekonomi di Hindia Belanda (Indonesia). Banyak aktifitas kapal yang melakukan bongkar muat barang di Kota Lama. Tak khayal, sampai sekarang jejak bangunan Belanda masih banyak dijumpai di Kota Lama.
George Winsor Earl, seorang kapten kapal asal Inggris yang pernah singgah di Semarang pada abad ke-19 pernah menuliskan jika Kali Semarang saat itu dangkal. Hal itu membuat kapal-kapal tak bisa melalui jalur tersebut ketika kemarau.
Buruknya kondisi pelabuhan mendapat perhtian khusus oleh Pengusaha Belanda yang saat itu mempunyai kepentigan bisnis di Semarang.
Akhirnya, pada tahun 1834 mulai ada rencana untuk membangun pelabuhan Semarang yang baru dengan cara membuat kanal yang memperpendek Kali Semarang. Rencana terebut sebenarnya sudah dirancang oleh insinyur Belanda, Overdnin.
Baca Juga:Jaminan Laga Seru BRI Liga 1! Ini Link Live Streaming PSIS Semarang vs PSS Sleman
"Namun karena alasan sejarah rencana terebut tak kunjung terealisasi," tulis Sejarawan Universitas Diponegoro (Udip) dalam buku Riwayat Kota Lama Semarang.
Proyek tersebut baru jelan setelah menunggu sekitar empat dasawarsa. Proyek tesebut dimulai pada tahun 1873 dan selesai pada 1873.
Dalam buku tersebut, dia menyebut melalui kanal yang disebut Nieuwe Havenkanal atau Kali Baru itu mulai banyak kapal dari luar negeri yang datang ke Semarang. Melalui Kali Baru ini, perahu-perahu bisa berayar hingga pusat kota.
"Perahu-perahu dapat berlayar sampai pusat kota yaitu di Socienteitsbrug atau Jembatan Mberok untuk bongkar muat barang," katanya.
Belakangan di sekitar Jembatan Mberok itu ditemukan sebuah balok kayu yang membentang di Kali Semarang, Kota Lama Semarang ditemukan. Balok kayu tersebut diduga peninggalan zaman Belanda ketika sungai tersebut masih dijadikan jalur transportasi.
Baca Juga:Sidak Wali Kota Semarang Viral, Warganet Ikut Usul Daftar Kelurahan yang Harus Disidak
Temuan balok kayu di Sungai Mberok Kota Lama Semarang itu disampaikan oleh salah seorang pegiat sejarah di Kota Semarang, Tjahjono Rahardjo di akun Facebooknya, Sabtu 27 November 2021.
Dalam postingan temuan balok di Sungai Mberok Kota Lama Semarang itu, Tjahjono memberi judul “Kota Lama Masih Menyimpan Misteri”.
Saat ditemui di lokasi, Tjahjono menyebut, tau keberadaan kayu itu setelah diberi tahu rekannya sesama pegiat sejarah di Kota Semarang.
“Seminggu yang lalu, saya diberi tahu rekan saya,” jelasnya, Kamis (4/12/2021).
Dia menjelaskan, ketika sungai tersebut dibersihkan petugas kebersihan menemukan balok-balok kayu dan juga beberapa patok yang tertutup lumpur Sungai Mberok.
"Kalau tak segera diurus, kemungkinan akan rusak ini," katanya.
Saat pertemanan melihat balok kayu tersebut, dia belum bisa menduga asal muasal balok kayu dan patok tersebut. Namun dia hanya berfikir jika temuan tersebut harus segera diteliti.
"Ukuran baliknya juga cukup besar," ucapnya.
Saat di lokasi, dia juga membaca rute kereta api yang ada di Kota Lama. Namun dia berfikir tak mungkin jika balok tersebut digunakan untuk pondasi rel kereta api menyeberangi sungai.
"Ini kan memanjang ya, sepertinya tidak kalau untuk itu," ucapnya.
Selain itu, juga ada reruntuhan seperti pondasi di sebelah kayu tersebut. Reruntuhan tersebut di dalamnya terdapat baru bata dengan ukuran yang cukup besar seperti batu bata zaman Belanda.
"Kalau batu bata sekarang kan kecil-kecil, itu besar sekali," ucapnya.
Yang pasti, lanjutnya, Sungai Mberok juga pernah digunakan sebagai jalur transportasi. Dulunya, banyak perahu yang melalui jalur Sungai Mberok ketika pergi ke suatu tempat.
"Dulu kalau ada upacara warga China juga menggunakan perahu melalui jalur ini," imbuhnya.
Sebelumnya pernah ditemukan balok kayu di bawah Jalan Kepodang dan lapisan batu bata kuno di bawah aspal Jalan Gelatik. Namun, temuan di Jalan Kepodang sudah lenyap, sedangkan temuan Jalan Gelatik rusak terkena proyek baru.
“Selain itu juga pernah ada temuan pistol juga,” pungkasnya.
Kontributor : Dafi Yusuf