Timnas Indonesia Dirugikan Pemerintah Singapura, PSSI Layangkan Protes

PSSI memprotes dengan pemerintah Singapura, hal itu karena dianggap merugikan Timnas Indonesia yang mengikuti ajang Piala AFF 2020

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 01 Januari 2022 | 21:07 WIB
Timnas Indonesia Dirugikan Pemerintah Singapura, PSSI Layangkan Protes
Pemain timnas Indonesia Ricky Richardo Kambuaya (tengah) merayakan gol bersama rekan setimnya Pratama Arhan Alif Rifai (kiri) dan Rachmat Irianto pada pertandingan leg kedua final Piala AFF 2020 antara timnas Indonesia vs Thailand di Stadion Nasional Singapura pada 1 Januari 2022. Roslan RAHMAN / AFP.

SuaraJawaTengah.id - Persatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) memprotes dengan pemerintah Singapura. Hal itu karena dianggap merugikan Timnas Indonesia yang mengikuti ajang Piala AFF 2020. 

PSSI melayangkan protes kepada pemerintah Singapura yang melarang empat pemain skuad "Garuda" bermain pada laga leg kedua final Piala AFF 2020 kontra Thailand, Sabtu (1/1/2021), karena dianggap melanggar aturan sistem gelembung (bubble).

Dikutip dari keterangan PSSI di Jakarta, Sabtu, para pemain itu yakni Elkan Bagott, Victor Igbonefo, Rizky Ridho dan Rizky Dwi dianggap melanggar protokol kesehatan COVID-19 oleh pemerintah Singapura.

"Kami tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura terkait kejadian ini. Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan 'bubble' pada 23 Desember lalu. Kami sudah membayar denda itu. Kenapa sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bertanding?" ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi.

Baca Juga:Singapura Larang Elkan Baggot, Rizky Ridho Perkuat Timnas di Leg-2 Final AFF 2020

Menurut Yunus, pemberitahuan soal sanksi tersebut baru disampaikan pemerintah Singapura kepada PSSI pada Jumat (31/12) malam melalui Kepala Singapore Sport Institute, Su Chun Wei.

Keempat pemain timnas Indonesia yang disebutkan di atas dinyatakan tidak mematuhi regulasi gelembung (bubble).

Yunus Nusi menganggap keputusan pemerintah Singapura aneh. Menurut dia, kesalahan dilakukan pada 23 Desember, tetapi Elkan dan Rizky Ridho bisa berlaga pada leg pertama final, Rabu (29/12). Tidak ada pula masalah dengan dua pemain lain ketika itu.

Selanjutnya, yang dipertanyakan PSSI adalah bentuk pemberitahuan via surat elektronik yang tidak memiliki kop surat dan hanya diketik di badan surel.

"Tidak ada kop surat dan hanya ditulis badan 'email'. Lalu, surat dikirim saat malam jelang pergantian tahun baru 2022. Apakah hal ini disengaja atau sesuai aturan. PSSI tentu tidak akan berdiam diri terkait ini," tutur Yunus.

Baca Juga:Kacau! 4 Pemain Timnas Indonesia Dilarang Tampil Lawan Thailand, Ini Sebabnya

Kemudian, PSSI mengkritik pula soal sistem gelembung di Piala AFF 2020 karena timnas Indonesia ternyata tinggal satu lantai dengan masyarakat umum di Hotel Orchard.

Situasi ini membuat PSSI kecewa dan menganggap Indonesia banyak dirugikan selama Piala AFF 2020 di Singapura.

Selain masalah larangan berlaga untuk empat pemain, ada beberapa persoalan lain yang dianggap PSSI kurang menyenangkan misalnya kewajiban Elkan Baggott untuk karantina lantaran tersangkut kasus COVID-19 dan makanan yang tak sesuai porsi nutrisi ideal.

"Timnas Indonesia banyak dirugikan selama gelaran Piala AFF 2020 di Singapura," tutur Yunus.

PSSI sendiri sudah mengajukan banding ke pemerintah Singapura dan berkomunikasi ke AFF terkait Elkan Bagott, Victor Igbonefo, Rizky Ridho dan Rizky Dwi.

Namun mereka tetap tidak masuk dalam daftar susunan pemain pada leg kedua final Piala AFF 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini