Curhat Penjual Ikan di Semarang: Banyak Pelanggan Kecewa Harga Ikan Mahal dan Stok Menipis

Banyak pelanggan yang pergi lantaran stok cumi-cumi dari nelayan kosong sejak awal tahun baru 2022.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 10 Februari 2022 | 16:21 WIB
Curhat Penjual Ikan di Semarang: Banyak Pelanggan Kecewa Harga Ikan Mahal dan Stok Menipis
Pedagang Pasar Ikan Tambak Lorok Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Gelombang tinggi tak hanya berdampak bagi para nelayan di Kota Semarang. Namun, juga merugikan para penjual ikan di Pasar Ikan Tambak Lorok Semarang.

Salah satu penjual ikan, Saiyah mengatakan, banyak pelangganya pergi lantaran stok cumi-cumi dari nelayan kosong sejak awal tahun baru 2022.

Dari informasi yang dia peroleh dari nelayan, stok cumi-cumi kosong lantaran tak ada nelayan yang pergi ke laut lantaran gelombang tinggi. Hal itu membuat stok cumi-cumi kosong.

"Ini kosong semua, banyak pelanggan yang kecewa karena saya tak ada stok cumi-cumi," jelasnya saat ditemui Suarajawatengah.id di Pasar Ikan Tambak Lorok Semarang, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga:Detik-detik Pelabuhan Merak Diterjang Gelombang Tinggi dan Angin Kencang, Kapal Motor Terombang-ambing

Saat ini, banyak teman penjual ikan yang lain memilih  tutup untuk sementara waktu. Sebagian yang lain juga terpaksa mencari pekerjaan yang lain.

"Teman saya ada yang jualan sayur juga sekarang. Lha gimana lagi tak ada stok tak ada yang dijual," ujarnya.

Salah satu pedagang ikan, Siti Mualifah menambahkan, selain cumi-cumi dan udang ikan jenis gurami, bawal dan tongkol juga ikut naik. Awalnya, ikan tongkol harganya Rp21 ribu sekarang Rp27 ribu.

"Jadi sejak tahun baru sampai sekarang harga ikan tak pernah turun," katanya.

Naiknya harga ikan juga disebabkan banyak nelayan yang tak pergi ke laut lantaran gelombang tinggi. Jika dia hitung, harga ikan sudah naik sejak awal tahun 2022.

Baca Juga:Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan Diperkirakan 2,5-4 Meter

"Banyak pembeli yang mengeluh, kok harganya pada mahal sekarang. Tapi ya mau gimana lagi karena memang dari nelayan segitu," keluhnya.

Kepala pedagang Pasar Ikan Tambak Lorok, M Amron mengatakan, sebelumnya pedagang ikan di Pasar Ikan Tambak Lorok Semarang berjumlah 70 pedagang.

Namun, saat ini banyak pedagang ikan yang libur karena stok ikan mulai sepi. Jika dihitung, saat ini penjual ikan yang tersisa di Pasar Ikan Tambak Lorok tinggal 40-an pedagang.

"Ya karena gelombang tinggi itu. Sekarang kan banyak nelayang yang libur ya. Sudah berminggu-minggu banyak nelayan yang tek per ke laut. Akhirnya di pasar mengalami kelangkaan ikan," paparnya.

Anggota Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Mustakim membenarkan jika banyak nelayan di daerah Jepara, Kendal, Demak dan Semarang sudah beberapa hari libur mencari ikan di laut.

"Ya karena gelombang ombak yang tinggi, Kalau ditotal 1.750-an nelayan yang tak bisa pergi ke laut. Di Semarang ada 700-an nelayan ditambah dari Kendal, Jepara dan Demak 750-an nelayan" jelasnya.
 
Tahun ini, sudah ada 7 perahu yang rusak disebabkan perahu saling berbenturan di Semarang. Karena gelombang ombak yang tinggi, beberapa perahu dari nelayan Kendal, Demak dan Jepara juga terpaksa bersandar di Dermaga Tambaklorok.

"Ini pada bersandar di sini, karena gelombang ombak yang tinggi," paparnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini