Kisah Warga Wadas Manfaatkan Limbah Bambu Membuat Beki, Dijual Hingga Magelang dan Wonosobo

Penghasilan dari kerja sampingan terbilang lumayan untuk hidup di desa.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 14 Februari 2022 | 20:33 WIB
Kisah Warga Wadas Manfaatkan Limbah Bambu Membuat Beki, Dijual Hingga Magelang dan Wonosobo
Warga Desa Wadas, Jalil (60 tahun) membuat beki dari limbah bambu. Warga bergantung hidup pada sumber daya alam di sekitar desa. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Memanfaatkan sisa potongan bambu, Jalil (65 tahun) warga Desa Wadas, Purworejo membuat beki untuk wadah bibit tanaman. Beki dijual hingga Magelang dan Wonosobo.

Warga Wadas rata-rata memiliki pekerjaan sampingan selain mata pencaharian utama dari bertani. Penghasilan dari kerja sampingan terbilang lumayan untuk hidup di desa.

Siang itu SuaraJawaTengah.id menemui Jalil di pekarangan rumahnya di Dusun Krajan, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. Menenteng arit, Jalil sedang mencari pakan untuk beberapa kambing peliharannya.

Membuat beki biasanya dikerjakan siang hari, setelah pekerjaan mengurus sawah sudah selesai. Di sela membuat beki, Jalil juga menyadap nira aren untuk bahan membuat gula aren.  

Baca Juga:Wadas Belum Tuntas, Muncul Kasus Parigi Moutong Tewaskan Warga Penolak Tambang, Amnesty: Negara harus Hentikan Kekerasan

Jalil biasa membeli bambu di hutan sekitar Desa Wadas seharga Rp4 ribu per batang. Bagian bambu yang diambil hanya batang tengah yang ukurannya relatif seragam.

Bambu itu kemudian dijual kembali ke seorang pelanggan dari Yogyakarta seharga Rp6 ribu per batang. “Bambu aku beli. Batang yang bawah dijual lagi. Itu ujungnya yang aku bikin beki,” kata Jalil.

Bermodal paku ukuran 2 centimeter dan kayu reng, Jalil merakit bilah-bilah bambu menjadi beki. Satu beki dijual seharga Rp3.500.

“Hasilnya lumayan lah. Itu kan buat tambah-tambah (penghasilan) jadi tidak mengandalkan dari membuat beki saja,” kata Jalil.

Jalil biasanya mampu membuat 50 beki selama 1 bulan. Rata-rata penghasilan yang dia terima dari membuat beki Rp175 ribu per bulan.

Baca Juga:Demo Mahasiswa Malang Desak Polisi Angkat Kaki dari Desa Wadas, Terindikasi Pelanggaran HAM

Jika digabung dengan keuntungannya dari menjual bambu, Jalil mampu mengantongi uang sebesar Rp375 ribu dari pekerjaan tambahan itu. Penghasilan utama tetap diperolehnya dari hasil bertani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini