"Istri saya itu, saat berjualan beberapa kali ditanya sama seseorang, 'anaknya ditahan di Polres ya?' makanya jangan nggebugi orang," kata Juharno memperagakan pertanyaan dari seseorang.
Juharno mengaku tidak terima karena anaknya dituduh melakukan pengeroyokan. Karena dalam fakta persidangan terbukti bahwa Teguh hanya mencoba untuk melerai pertikaian.
"Anak saya itu sudah mengikuti diklat di Solo. Apalagi posisi anak saya saat ini melatih, entah diakui atau tidak. Nah kemarin waktu ditahan anak saya itu sebagai kepala pelatih di Askab Kabupaten Purbalingga," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya pertikaian antar pemain dalam pertandingan sepakbola persahabatan antar kampung terjadi di Kabupaten Purbalingga, Agustus 2021 lalu. Pertandingan antara Klub IM 90 Bobotsari melawan Arwana Banjarkerta di Kecamatan Mrebet, Purbalingga.
Baca Juga:Kalahkan Jatim 3-0, Tim DKI Juara Piala Gibran 2022
Teguh Fajar Ramadhan dan Apri Setyo Nugroho yang merupakan pemain Klub IM 90 dilaporkan dengan tuduhan penganiayaan dan pengeroyokan. Keduanya dilaporkan oleh pemain dari klub Arwana, FB pada Agustus 2021 yang lalu.
Dua orang pemain IM 90 Bobotsari itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan harus mendekam dan dibui sejak 28 Oktober 2021. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Purbalingga Fahmi Idris diketahui mendakwa kedua terdakwa dengan Pasal 351 (1) Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dengan ancaman penjara selama 4 tahun 8 bulan.
Kontributor : Anang Firmansyah