SuaraJawaTengah.id - Negara-negara di Dunia meminta perang Rusia-Ukraina dihentikan. Namun demikian, dikabarkan pembangkit tenaga listrik nuklir Chernobly mengalami kebocoran dan menimbulkan radiasi.
Badan nuklir Ukraina mengatakan pada Jumat (26/2/2022), bahwa mereka mencatat adanya kenaikan tingkat radiasi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang tidak lagi berfungsi.
Para ahli di badan tersebut tidak memberikan keterangan tingkat radiasi secara detil namun mengatakan angka tersebut telah berubah akibat pergerakan peralatan militer berat di area tersebut, yang kemudian mengangkat debu radioaktif ke udara.
“Radiasi mulai meningkat. Namun tidak di tahap yang kritis untuk Kiev saat ini, tetapi kami terus memonitornya,” kata Kementerian Dalam Negeri.
Chernobyl sendiri terletak sekitar 100 kilometer dari Kiev.
Adapun negara tetangga Ukraina, Polandia, mengatakan belum mencatat adanya peningkatan tingkat radiasi di kawasannya.
Sementara itu, para penasihat kepresidenan mengatakan bahwa Presiden Volodymyr Zelenskiy masih berada di ibu kota Kiev.
“Skenario dasar operasi khusus Rusia telah jelas. Tujuannya adalah untuk mengambil alih Kiev dan membunuh otoritas Ukraina, Presiden Zelenskiy secara personal,” kata seorang penasikat kantor presiden Ukraina, Mykhallo Podolyak.
[ANTARA]
Baca Juga:Viral Pasangan Ukraina Ini Menikah di Tengah Invasi Rusia, Langsung Gabung Pasukan Pertahanan